Batam, Gatra.com – Anda yang selama ini bergelut di usaha ekonomi kreatif, ada baiknya segera mengunduh Bekraf Information System in Mobile Aplication (Bisma) Goes To Get Member (Bigger). Bisa pakai android ataupun ios.
Sebab lewat aplikasi ini, usaha Anda akan bisa terpantau oleh pemerintah dan masuk dalam data base. Kalau sudah begitu, peluang Anda untuk mendapatkan sokongan permodalan hingga marketing tanpa batas, bakal lebih besar. Belum lagi, antar pelaku ekraf akan bisa saling kenal.
Kemarin, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memperkenalkan Bisma Bigger itu di Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Ini menjadi kota ketujuh yang didatangi oleh Bekraf setelah Bogor, Malang, Palembang, Padang, Banyuwangi dan Mataram.
Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Wawan Rusiawan mengatakan platform Bisma Bigger ini sengaja dibikin untuk menunjang perkembangan ekraf Nasional dari setiap daerah di Tanah Air.
"Saat ini ada sekitar 48.593 pelaku ekraf Indonesia yang sudah terdaftar di platform Bisma Bigger. Angka ini tergolong kecil kalau mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 yang menyebut bahwa pelaku ekraf di Indonesia sudah mencapai 8,2 juta," katanya kepada Gatra.com, di Batam. .
Di Kepri sendiri kata Wawan ada sekitar 34.562 pelaku usaha, namun yang terdaftar di Bisma Bigger masih 548.
Bagi Wawan, Batam adalah salah satu lokasi potensial untuk menjaring pelaku ekraf lantaran Batam adalah pintu gerbang pariwisata utama ketiga di Indonesia, setelah Bali dan Jakarta.
Batam mengantongi persentasi 2,25 juta orang atau sekitar 25 persen dari total wisatawan asing yang masuk ke Indonesia.
"Bekraf menilai pertumbuhan ekonomi Batam banyak disokong oleh sektor ekonomi kreatif yang terintegrasi melalui even pariwisata dan budaya. Apalagi budaya itu dipadukan pula dengan kearifan lokal. Untuk berkembang, ini sangat butuh modernisasi sistim," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardi Winata, mengatakan, pihaknya menyambut baik hadirnya platform itu. Sebab lewat platform itu ekraf di Batam akan semakin terintegrasi, baik dengan pemerintah maupun antar pelaku ekraf.
"Kami sangat mengpresiasi platform ini. Sebab lewat platform ini, kita akan lebih bisa menyusun kebijakan terkait pengembangan ekonomi kreatif Nasional yang berkorelasi dengan pariwisata di Kota Batam maupun Kepri," katanya.