Solo, Gatra.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meninjau lokasi untuk masjid pemberian Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheik Mohamed Bin Zayed Al Nahya untuk Presiden Joko Widodo. Lokasi masjid ini rencananya di lahan kosong milik Pertamina di Kelurahan Gilingan, Solo.
”Saya diutus oleh Presiden untuk melihat lokasinya,” ucap Luhut saat ditemui dalam kunjungannya di Solo, Kamis (29/8).
Rencana pembangunan masjid ini mengemuka saat Syekh Mohammed berkunjung ke Indonesia bulan lalu. Saat itu Syekh Mohammed mengutarakan keinginannya untuk membantu Indonesia dalam berbagai bidang. Luhut mengungkap Syekh Mohammed dan Presiden Joko Widodo bersahabat dan punya kedekatan personal.
”Bantuannya diberikan dalam berbagai sektor, di antaranya pertanian, investasi, dan bahkan sampai pada bidang pertahanan. Salah satu bentuk perhatiannya dengan membangun masjid ini,” ucapnya.
Masjid ini akan digunakan sebagai Islamic Center dan memiliki fasilitas kelas satu. Masjid ini diharapkan juga dapat menyebarkan ajaran islam yang cinta damai dan toleran. ”Istilahnya dari beliau ini Islamic Center,” kata Luhut.
Lahan di Gilingan saat ini berstatus milik Pertamina. Lahan kosong tanpa bangunan ini luasnya 2,4 hektar dan bisa diperluas hingga 2,8 hektar jika pom bensin di lokasi itu dipindahkan. ”Di lokasi ini masih ada dua masjid kecil,” ucapnya.
Selain lahan di Gilingan, Luhut juga meninjau pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo (MTSS). Rencananya dua lokasi ini menjadi pilihan untuk Islamic Center yang dimaksudkan Syeikh Mohammed. Namun lahan di Sriwedari dirasa kurang mengakomodasi karena luasnya hanya 1,7 hektar.
Toh usai kunjungan, Luhut menerima laporan dari Wali Kota Solo bahwa lahan di Sriwedari bisa dikembangkan hingga 10 hektar. Namun Luhut memprediksi untuk menjadi Islamic Center membutuhkan lahan tak lebih dari 5 hektar.
”Kalau yang Sriwedari saya lihat pembangunannya sudah hebat. Pembangunannya juga sudah jalan. Bahkan untuk pembangunan ini Pak Wali terjun langsung. Tapi pada dasarnya untuk Islamic Center ini membutuhkan fasilitas yang first class,” ucap Luhut.
Rencananya, kedua opsi lahan ini akan disampaikan pada Presiden Joko Widodo. Hasilnya akan disampaikan dalam pertemuan Jokowi dengan Putra Mahkota UEA itu pada 16 September mendatang.
“Hasil ini akan kami laporkan. Nantinya presiden yang akan menentukan,” ucapnya.