
Semarang, Gatra.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah mengembangkan program ekonomi syariah di pondok pesantren untuk mendorong kemandirian berwirausaha.
Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah (Jateng), Ika Tejaningrum, menyatakan program ekonomi syariah bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP).
“Kami berharap program ekonomi syariah ini bisa mendorong kemandirian pondok pesantren,” katanya seusai beraudiensi dengan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen di ruang kerjanya, Semarang, Kamis (29/8).
Melalui program ini, lanjut ia, pondok pesantren (ponpes) bisa mandiri berwirausaha, khususnya dalam memproduksi komoditas unggulan yang halal.
Menurut Ika, sebenarnya sejak 2016 beberapa ponpes di Jateng menjadi rintisan program pengembangan ekonomi syariah sesuai dengan potensi masing-masing ponpes.
Ponpes itu antara lain, Ponpes Al Mas'udiyyah di Blater-Jimbaran Kabupaten Semarang untuk budidaya perikanan, Ponpes Pabelan di Kabupaten Magelang untuk peternakan domba, dan Ponpes Al-Anwar untuk usaha konveksi.
“Program pengembangan ekonomi syariah ini nantinya bisa dilaksanakan di ponpes-ponpes lainnya di Jateng,” ujarnya.
Ke depan, lanjut Ika, pihaknya akan mengembangkan kerja sama tren shop dengan FKPP di Ponpes Darul Falah, Pati.
Serta membuat Pusat Informasi Kajian Ekonomi Syariah (PIKES), sebuah forum melibatkan akademisi dan pemerintah untuk melakukan kajian serta ada website untuk update informasi program.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen menyambut baik program pengembangan ekonomi syariah di lingkungan ponpes yang dilakukan Kantor Perwakilan BI Jateng untuk kemendirian ponpes.
“Berharap program ini dapat diimplementasikan secara sinergis dengan program Pemerintah Provinsi Jateng supaya sinkron sehingga keberlanjutan program dan pelatihan yang diberikan dapat terus berlangsung,” ujar Gus Yasin.