Palembang, Gatra.com - Perkembangan teknologi komunikasi tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga bisa menjadi kegaduhan di masyarakat khususnya di media sosial. Maka dari itu, pemuda dituntut untuk berperan aktif dalam pencegahan konten negatif seperti hoax di media sosial
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumatera Selatan (Sumsel), Akhmad Yusuf Wibowo mengatakan, pemuda boleh mengaktualisasikan diri namun terdapat rambu-rambu yang harus perhatikan, karena di media sosial banyak mengandung berbagai konten, mulai dari kebudayaan, agama dan pendidikan.
"Batasan-batasan ini yang harus dimainkan, boleh mengaktualisasikan diri sepenuhnya, tapi orang lain bisa mengukur seberapa noraknya. Norak di sini dalam arti, ada yang pamer, ada yang sederhana, ada yang drama dan ada yang lainnya. Penting, bagi mereka (pemuda, red) bisa menghindari berita hoaks," katanya usai kegiatan Sosialisasi Literasi Digital Pemuda, di Graha Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Kamis (29/8).
Pemuda juga harus memanfaatkan masa mudanya. Pelayanan pemerintah terhadap pemuda antara lain pelajaran, pemberdayaan maupun pengembangan, dengan saluran-saluran seperti inilah pemuda mengaktualisasikan diri, "Pemuda itu harus capek, capek di sini maksudnya banyakin kegiatan positif jadi tak hanya mikirin medsos melulu, mikirnya tidak aneh-aneh," imbuhnya.
Diterangkan Yusuf, kegiatan yang diselenggarakan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pemahaman yang diberikan kepada generasi muda dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Memberikan wawasan dan pemahaman dalam pencegahan potensi yang berdampak konten negatif bagi masyarakat luas, khususnya pemuda.
"Kegiatan ini juga diharapkan bisa memberikan edukasi dan pencerahan kepada generasi muda untuk bersama-sama melawan hoaks, minimal mereka menggunakan media sosial dengan arif dan bijaksana mencermati arus informasi," terangnya.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah menambahkan, banyaknya masyarakat yang terjebak hoaks disebabkan akibat minimnya literasi yakni kemampuan dalam mencermati menganalisa dan mempelajari informasi.
"Tugas pemuda saat ini membangun budaya literasi sehingga bisa menjadi garda terdepan dalam memberantas hoaks, makanya sebelum kita share informasi, perlu kita melihat dulu apa berita itu benar atau hoaks," ucapnya.
Reporter : Else