Jakarta, Gatra.com - Kemendikbud siap menyelenggarakan peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-54 pada 5 - 8 September 2019.
Itu dilakukan sebagai wujud komitmen Indonesia dalam upaya pengentasan warga dari buta aksara, dan melaksanakan komitmen internasional yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). UNESCO menetapkan, 8 September sebagai Hari Aksara Internasional.
"Dengan memperingati Hari Aksara Internasional, kita perkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan pendidikan, baik tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota dalam penuntasan buta aksara," kata Dirjen PAUD Dikmas Kemendikbud, Harris Iskandar, saat ditemui di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (29/8).
Tema HAI ke-54 yang diusung oleh UNESCO adalah Literacy and Multilingualism. Mengacu pada tema tersebut, Kemendikbud menetapkan tema nasional peringatan HAI tahun ini: Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat. Kegiatan itu dilaksanakan pada 7 - 9 September 2019 di Makassar.
"Dengan tema ini, kami berharap program pendidikan keaksaraan dapat memanfaatkan peluang dari keberagaman budaya dan bahasa," tutur Dirjen Harris.
Dalam peringatan HAI, Kemendikbud juga menyosialisasikan kebijakan dan program percepatan penuntasan buta aksara di Indonesia melalui program Gerakan Literasi Nasional. Rangkaian kegiatan HAI ke-54 terdiri dari Festival Literasi Indonesia, pameran produk unggulan PAUD dan Dikmas, serta temu evaluasi pelaksanaan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan.
Selain itu juga diadakan workshop pendidikan keaksaraan komunitas adat terpencil/khusus, bimbingan teknis pendidikan berkelanjutan, workshop percepatan satuan pendidikan nonformal terakreditasi, serta pameran pendidikan dan kebudayaan.
Pada puncak peringatan HAI, Kemendikbud akan memberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang berkonstribusi dalam bidang keaksaraan, antara lain: anugerah aksara bagi pemerintah kabupaten/kota, pegiat keaksaraan, penghargaan tokoh komunitas adat terpencil/khusus, penghargaan TBM kreatif/rekreatif, penghargaan keberaksaraan bagi peserta didik keaksaraan dasar, serta penghargaan keberaksaraan bagi peserta didik keaksaraan usaha mandiri.
Lebih lanjut, Harris mengatakan, komitmen dari daerah untuk mengatasi buta aksara, lewat pergelaran HAI 2019 saat ini sudah besar. Namun, dukungan yang diberikan bervariasi dan tidak semua satu suara dalam soal komitmen.
"Bervariasi, makanya kita mendorong. Jadi, ada yang sangat consern sampai yang tidak. Makanya, melalui peringatan HAI ini, kita dorong juga semangat dari daerah, juga dari masyarakatnya. Kalau kita ingin menjadi negara maju, kita tidak akan membiarkan ada saudara kita yang tidak bisa baca," kata Harris.