Jakarta, Gatra.com - Tingkat konsumsi masyarakat, khususnya milenial memang meningkat pesat. Namun, hal ini dinilai sebagai bentuk dari sikap konsumtif sehingga milenial akan sulit untuk memiliki suatu aset kekayaan.
Baca juga: Serunya Menjadi Petani ala Anak Milenial
"Jadi, kalau punya income dahulukan produk investasi, baru sisnya untuk belanja," ujar Independent Financial Planner, Founder Financialku.com, Melvin Mumpuni, dalam acara "Pelatihan Media: Memahami Instrumen Investasi Perbankan" di Menara BCA, Jakarta, Kamis (29/8).
Melvin juga mengatakan, untuk takaran berinvestasi memang tidak ada. Namun ia menyarankan agar milenial dapat menyisakan uang, setidaknya 20% dari pendapatan yang diperoleh setiap bulannya. "Misal, saya kasih contoh, kalau income-nya Rp1 juta. Maka, minimal investasinya sebesar Rp200 ribu," ujarnya.
Sementara itu, untuk produk investasi, Malvin mengatakan bahwa produk yang cocok untuk milenial ialah nabung saham, reksadana, dan peer to peer landing (P2P) landing.
Baca juga: Purwacaraka Ajak Milenial Buktikan Kemerdekaan dengan Karya
"Sebenarnya itu banyak. Tapi, yang saya sarankan ya itu karena gampang dan bisa milenial juga bisa mencobanya dulu, dengan hanya bermodalkan Rp100 ribu," ujarnya.