Semarang, Gatra.com - Dua tahun menjalani profesi sukarela menjadi penyapu jalanan dan masjid sekitar tempat tinggalnya, Agus Setyawan (34) mendapat ganjaran tak terduga dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Agus merupakan pemuda yatim piatu yang tinggal di Jalan Pancakarya Kelurahan Rjosari RT 8 RW 6, Semarang Timur. Selepas subuh aktifitas rutin dia lakukan dengan menyapu komplek tempat tinggalnya, mulai jalan, selokan, tempat ibadah, tempat parkir, dan sekolah TK di situ.
"Kalau pagi dari subuh sampai jam 7 pagi, Menyapu jalan, halaman Masjid Baitul Makmur dan sekolah dari subuh sampai jam 7 pagi, lalu berangkat kerja," kata Agus, di Balai Kota Semarang, Kamis (29/8).
Aksi bersih-bersih Agus juga tak berhenti pada jam pagi, selepas pulang kerja dia akan kembali melakukan aktifitas yang sama sampai mendekati waktu magrib. Selepas Isya dia juga akan menyapu namun terbatas pada halaman masjid.
Agus yang bekerja di Kawasan Industri Kaligawe mengaku tanpa pamrih melakukan pekerjaan bersih-bersih lingkungan. Dia merasa prihatin melihat kondisi lingkungan kampungnya terlihat kotor dan kumuh.
"Tergerak saja, gak ada yang kasih perintah," katanya.
Selama dua tahun pula, dia tidak mendapat bayaran atau meminta upah kepada warga yang kebetulan halamannya turut dia bersihkan. Hanya saja, warga terkadang tergerak memberi makan dan minum usai bersih-bersih.
Kabar Agus atas kerja tanpa pamrihnya lalu didengar oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, secara pribadi Agus dipanggil langsung di ruang kerja wali kota.
"Saya trenyuh mendengar ada warga saya yang secara ikhlas dan sukarela mau bersih-bersih lingkungan selama dua tahun," katanya.
Menurut Hendi sapaan wali kota, apa yang di lakukan oleh Agus tergolong sebagai pahlawan lingkungan Kota Semarang. Mampu membantu program pemerintah menjaga kebersihan lingkungan.
"Dia contoh pahlawan Kota Semarang, dalam lingkup kecil dia berikan konsep Bergerak Bersama, nyapu jalan sampai parkiran kendaraan hanya untuk bisa melihat kampungnya bersih," ucap Hendi.
Hendi mengaku sempat memberi perintah kepada jajarannya untuk menelisik apa yang dilakukan Agus benar sesuai informasi atau tidak.
"Saya sempat menggali informasi juga, itu benar apa hoaks, ternyata dia konsisten. Maka ini menjadi contoh yang baik dan menginspirasi yang lainnya.
Dalam kesempatan itu, Hendi memberikan sebuah piagam penghargaan serta sejumlah uang tali asih atas dedikasi yang dilakukan Agus.
Ketua RW 6 Kelurahan Rejosari, Harjono Putro membenarkan apa yang dilakukan Agus selama dua tahun itu. Bahwa Agus sebagai pribadi yang rajin dan gemar bersih-bersih lingkungan.
Menurut Harjono, Agus tinggal dalam rumah yang didiami oleh lima kepala keluarga. Meski berstatus anak yatim piatu, dia gemar membatu sesama warga yang membutuhkan.
"Dia juga peduli dengan tetangga, tiap bulan dia pasti kasih beras 5 kilo ke warga yang membutuhkan," katanya.