Makassar, Gatra.com - Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel menetapkan sedikitnya 51 desa sebagai lokus intervensi stunting (kekerdilan) yang tersebar di dua Kabupaten yakni Bone dan Enrekang, pada Kamis (29/8).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Bachtiar Baso mengungkapkan hasil rapat Tim Stunting Sulsel, menetapkan desa lokus penurunan stunting di Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Bone.
"Kami menetapkan 30 desa di Kabupaten Enrekang dan 21 desa Bone, karena dua daerah tersebut stantingnya cukup tinggi. Enrekang misalnya rata-rata stunting 36 sampai 40 persen," katanya kepada Gatra.com, Kamis (29/8).
Dengan adanya desa percontohan untuk intervensi stunting, lanjut Bachtiar, maka tahun depan stunting dapat turun hingga 16 persen di Kabupaten Enrekang dan Bone.
"Stunting skala nasional mencapai 36 persen di Sulsel rata-rata 30 persen. Dengan adanya desa percontohan di dua kabupaten itu, kami harapkan daerah lain bisa mencontohkan," harapnya.
Stunting diketahui merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Permasalahan gizi ini terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia dan tidak hanya terjadi pada kelompok penduduk miskin tetapi juga pada kelompok kaya.
Merujuk pada pola pikir UNICEF/Lancet, stunting disebabkan karena ada pengaruh dari pola asuh, cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan, lingkungan, dan ketahanan pangan tingkat keluarga.
Prevalensi balita pendek di Indonesia cenderung statis. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan prevalensi balita pendek di Indonesia sebesar 36,8 persen.
Pada tahun 2010, terjadi sedikit penurunan menjadi 35,6 persen. Namun prevalensi balita pendek kembali meningkat pada tahun 2013 yaitu menjadi 37,2 persen.
Diharapkan prevalensi balita pendek selanjutnya akan terjadi penurunan, yang juga menjadi ukuran keberhasilan program yang sedang diupayakan oleh pemerintah.
Saat ini pemerintah sedang gencar melakukan program upaya pencegahan stunting. Salah satu upaya Pemerintah Sulawesi Selatan untuk mencegah stunting yaitu dengan diadakannya kegiatan AKSI I pada tanggal 26 Maret 2019.
Dari kegiatan tersebut dipeeroleh data akurat zona prioritas intervensi stunting Kabupaten Bone dan Enrekang tahun 2020.
Reporter: Iksan