Jakarta, Gatra.com - Perempuan Indonesia Antikorupsi mengaku resah dengan proses seleksi calon pimpinan KPK yang menuai banyak kontroversi dan pemberitaan miring di media masa.
Perwakilan Perempuan Indonesia Antikorupsi, Anita Wahid mengatakan tidak sedikit calon pimpinan KPK yang dinilai tidak memiliki integritas dalam pemberantasan korupsi.
"Banyak indikasi proses ini tidak memperhatikan masukan masukan dari masyarakat sipil, terutama karena adanya calon-calon yang dianggap tidak memiliki integritas," ujar Anita Wahid di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (29/8).
Kehadiran Perempuan Indonesia Antikorupsi, sambung dia, untuk memberikan dukungan kepada KPK sebagai institusi yang bisa dipercaya oleh masyarakat.
"Kami juga menyampaikan kepada pimpinan (KPK) terkait banyak kekhawatiran masyarakat mengenai isu radikalisasi di dalam tubuh KPK," kata Anita.
Anita Wahid menambahkan Perempuan Indonesia Antikorupsi mendorong pimpinan KPK terus mengawasi seleksi calon pimpinan KPK oleh tim yang dibentuk pemerintah.
"Salah satu yang didorong adalah karena memang sudah memiliki data atas semua capin yang sudah diperiksa oleh KPK berdasarkan LHKPN kepatuhannya, kegunaan indikasi pelanggaran kode etik yang pernah dilakukan," jelas Anita