Jakarta, Gatra.com - Pemerintah perlu memperbanyak proyek kerja sama industri dan lembaga penelitian untuk menggairahkan inovasi Sumber Daya Manusia (SDM) di ranah industri otomotif kendaraan berbasis tenaga listrik.

"Perguruan tinggi didorong fokus penelitian untuk inovasi pada electric engine, motor controller, dan baterai, tentu perlu dukungan dana penelitian yang tidak sedikit," kata Profesor Agus Taufik Mulyono dari Universitas Gajah Mada (UGM) di Jakarta (29/9).

Baca juga: Kadin Sarankan Pemakaian Kendaraan Listrik di Ibu Kota Baru

Agus mencontohkan seperti merk motor berbasis listrik, Gesits yang merupakan hasil kerja sama inovatif antara Institut Teknologi Sepuluh (ITS) Nopember Surabaya dengan PT Wika sebagai contoh sukses. 

Pemerintah, kata Agus, juga perlu memberi kemudahan terkait pemanfaatan KBL dari proyek-proyek yang sudah rampung. "Kemudahan itu terkait perizinan, mekanisme uji tipe dan berkala, pajak, bea masuk, STNK, tarif listrik, dan lain-lain," ujarnya. 

Baca juga: Genjot Kendaraan Listrik, Rosan: Perlu Tambah Insentif

Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa selain penelitian yang bersifat teknis, pemerintah juga perlu mengadakan penelitian yang bertumpu misalnya pada penelitian kebijakan publik dan penelitian ekonomi. 

Penelitian kebijakan publik, kata Agus, adalah upaya untuk mendedah secara rinci aturan-aturan yang bisa saja menghambat industri KBL. Sedangkan di sisi penelitian ekonomi, ini menyangkut kerugian negara jika tidak mengembangkan KBL.