Sleman, Gatra.com - Sejumlah lahan yang masuk kawasan ibu kota baru di Kalimantan Timur disebut pernah dikuasai oleh perusahaan Amerika Serikat. Namun saat ini status lahan tersebut telah dimiliki Prabowo Subianto dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo, beserta grup usaha mereka.
Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud mengatakan lahan Prabowo dan Hashim berada di wilayahnya. "Lahan yang dikuasai oleh Amerika, kemudian diambil alih oleh Bapak Hashim, dan juga kebetulan kemarin adalah calon presiden (Prabowo) juga," kata Abdul di Hotel Tara, Sleman, Kamis (29/8).
Abdul tak mempersoalkan jika tanah itu dibeli Prabowo dan Hashim dari perusahaan Amerika Serikat. "Kalau saya sih sependapat saja kalau Pak Hashim yang mengambil. Seandainya saya duluan yang lahir dan punya rejeki, saya juga pengen ambil. Daripada orang dari negara lain, mending kita anak bangsa," ujarnya.
Menurut Abdul, Prabowo dan Hashim menguasai tak kurang 50 ribu hektar (Ha) di kabupaten yang dipimpinnya. Namun, kata dia, lahan itu bukan milik perorangan, melainkan atas nama kelompok yang difungsikan sebagai tanaman industri. "Jadi bukan satu orang pemilik, misalnya Pak Hashim saja. Tapi ada grup dan banyak sekali memang di sana lahan untuk tanaman industri," katanya.
Ia yakin para investor itu paham ketika pemerintah menetapkan peraturan tentang lahan ibu kota baru di lahan itu. Sebab hal ini demi kepentingan negara. "Karena ini bukan pemindahan ibu kota provinsi, tapi ini lambang negara yang memang negara ingin membangun suatu peradaban, infrastruktur yang baik," ujarnya.
Abdul berkata, hak-hak investor di lahan ibu kota tetap akan dihargai. "Tentu kita harus menghargai hak-hak perorangan ya, dan bangsa ini juga mempunyai aturan hukum yang berlaku. Jadi kita tinggal menunggu dari kedua belah pihak, dari pemerintah dan Bapak Hashim. Tapi saya yakin mereka semua tidak akan--kalau bahasa anak muda--rempong (mempersulit)," pungkasnya.