Brasilia, Gatra.com - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro pada Rabu lalu (27/8) mengatakan negara-negara di kawasan Amerika Latin akan bertemu di September guna membahas upaya perlindungan dan pengembangan kawasan hutan hujan Amazon, yang tengah dilanda kebakaran hebat selama berminggu-minggu.
Kantor berita Associated Press, Kamis (29/8) melaporkan para pemimpin semua negara Amazon kecuali Venezuela akan bertemu pada 6 September mendatang. Hal tersebut disampaikan Presiden Bolsonaro setelah bertemu dengan Presiden Chili Sebastian Pinera di ibu kota Brasilia, Brasil. Konferensi ini rencananya akan diadakan di Kolombia.
Sekitar 60% wilayah Amazon masuk ke dalam wilayah negara Brasil. Sisanya, Amazon membentang di sebagian negara Bolivia, Kolombia, Venezuela, Ekuador, Peru, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis.
Baca Juga: Asap Kebakaran Amazon Mulai Masuk Atmosfer
Seorang konservasionis regional mengatakan ini merupakan "skenario ideal" jika negara-negara Amazon menyepakati cara melestarikan kawasan hutan hujan Amazon. Pertemuan tersebut memungkinkan untuk mereka bisa menerima dukungan internasional yang kuat untuk melakukannya.
Kebakaran hebat tak hanya menghanguskan sebagian besar wilayah hutan Amazon Brasil. Bolivia, yang berbatasan dengan Brasil, juga berjuang menghadapi masalah ini. Kebakaran Amazon dimulai pada Juli, dan telah menghanguskan sekitar 18.000 kilometer persegi (6.950 mil persegi) di Amazon Bolivia dan Santa Cruz, pusat agroindustri negara ini.
Presiden Bolivia, Evo Morales mengatakan, hingga 30% dari area yang terbakar adalah hutan utuh. Sisanya yang 70% dibakar dalam siklus tahunan pembukaan lahan.
Baca Juga: Presiden Brasil Tolak Dana Bantuan G7 untuk Atasi Kebakaran
Sementara itu, di tengah upaya pemadaman, perselisihan antara Presiden Bolsonaro dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron juga masih berlangsung setelah kritik keras yang dilemparkan Macron dan tuduhan bahwa Bolsonaro tidak benar-benar peduli dengan lingkungan di Amazon. Macron dan para pemimpin Eropa lainnya berpendapat, kebakaran di Amazon memerlukan respons global karena peran penting dari hutan Amazon sebagai paru-paru dunia.
Asap yang masih membara di Amazon dilaporkan menyebabkan peningkatan masalah pernapasan, terutama berdampak pada anak-anak dan orang tua. Jumlah orang yang dirawat karena masalah pernapasan meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir di rumah sakit Cosme e Damia Children di Porto Velho, Brasilia.
Negara-negara G7 telah berjanji untuk memberikan bantuan lebih dari U$20 juta untuk membantu mengatasi kebakaran hebat di hutan Amazon dan melindungi hutan hujan tropis terbesar di dunia itu. Macron mengajukan tawaran bantuan keuangan pada KTT G7 di Kota Biarritz, Prancis, Senin lalu. Namun Bolsonaro mengatakan, negaranya hanya akan menerima tawaran bantuan internasional untuk menanggulangi kebakaran yang berkobar di hutan Amazon, jika Macron menarik komentar ofensifnya.