Bandung, Gatra.com - Sebanyak 263 satwa opsetan atau awetan dari Bandung Zolical Garden (Bazoga) dimusnahkan, lantaran sudah tidak layak secara fisik dan fungsi. Menurut Analis Data Perlindungan Seksi Konservasi Wilayah 3 BBKSDA Jabar, Dadang Hermawan, pemusnahan tersebut merupakan tindaklanjut permohonan dari Bazoga atau Kebun Binatang Bandung.

"Karena ini sudah tidak layak untuk diperagakan, baik untuk pendidikan dan penelitian," katanya kepada wartawan, Rabu (28/8).

Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Eksosistemnya, serta PP No. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, dan PP No. 8 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, satwa opsetan tidak boleh dimanfaatkan di luar kepentingan pendidikan.

Sebelum proses pemusnahan dilakukan, lanjut Dadang, pihaknya melakukan pendataan terkait jumlah satwa opsetan. Baik opsetan kering maupun opsetan basah.

Dadang menambahkan, ini kali pertama adanya pemusnahan satwa opsetan atau awetan di Bandung. Beberapa tahun lalu, lanjut Dadang, pemusnahan massal dilakukan di Jakarta.

Lebih lanjut, Dadang mengimbau kepada masyarakat, jika menemukan atau memiliki satwa opsetan sebaiknya segera diserahkan kepada BBKSDA Jabar. "Pemilik satwa awetan bisa terkena pidana, sebaliknya jika diserahkan artinya penyerahan dari masyarakat dan tidak akan bentuk pidana apapun," pungkasnya.

Dari pantauan Gatra.com, beberapa kondisi satwa opsetan Bazoga memang sudah tidak layak dijadikan alat peraga. Beberapa hanya tinggal tulang belulang, ada juga yang masih utuh, tetapi bulunya rontok. Atau ada juga yang sobek dan beberapa bagian tubuhnya hilang.