Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang menilai proses seleksi pimpinan KPK seperti medan perang. Pemimpin KPK akan memimpin organisasi yang tidak boleh dipengaruhi siapapun.
"Oleh sebab itu ketika pansel kemarin datang ke kita, saya katakan ke bapak ibu pansel saya bilang ini medan perangnya. Medan perangnya seperti apa karena kita mencari lima panglima perang yg secara bersamaan kolektif kolegial," ujar Saut Situmorang di Gedung KPK, Kuningan, Rabu (28/8).
Tantangan pimpinan KPK ke depan pun sangat berat, salah satunya meningkatkan angka indeks persepsi korupsi (IPK). Pada 2018, IPK Indonesia berada di angka 38.
Meski demikian, KPK tidak bekerja sendirian. Hal itu dapat dicapai jika ada sinergitas antarlembaga penegak hukum, aparat pemerintah, pemerintah pusat dan daerah.
Oleh karena itu, saat ini KPK diharapkan mencari orang-orang yang bisa meningkatkan IPK Indonesia. Bahkan kalau bisa ditingkatkan angkanya secara signifikan.
"Ini medan perangnya, bagaimana sekarang kita bisa mencari orang-orang yang bisa memerangi angka 38 ini kita bisa dongkrak ke atas kalau perlu naiknya jangan satu satu sekarang, bisa enggak kita naik lima dan seterusnya," imbuhnya.