Jakarta, Gatra.com - Gojek enggan mengomentari rencana pengemudi aplikasi ojek daring yang akan melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Malaysia. Hal itu dilakukan menyusul penghinaan yang telah diterima Gojek dari pendiri Big Blue Taxi Services Malaysia, Shamsubahrin Ismail beberapa waktu lalu.
"Kalau dari saya pribadi, sebagai perwakikan dari Gojek, ya sudahlah, saya tidak akan menanggapi masalah ini," kata Vice President Corporate Communications Gojek, Kristy Nelwan saat ditemui di area SCBD, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).
Lebih lanjut, Kristy mengungkapkan, Gojek juga tidak memiliki keinginan untuk melayangkan gugatan pada bos taxi asal negeri Jiran itu. Meski pernyataan yang dia lontarkan pada Rabu (21/8) pekan lalu dapat dikategorikan sebagai pencemaran nama baik.
Menurut Kristy, daripada menaggapi hal itu, pihaknya lebih baik fokus pada pengembangan Gojek di masa mendatang. Baik itu untuk mengembangkan mitra-mitra Gojek maupun driver Gojek yang sudah ada.
"Tidak ada keinginan untuk ke arah sana. Kami mau fokus mengembangkan ekosistem Gojek saja," ucap dia.
Sementara itu, mengutip Free Malaysia Today, Rabu (21/8), Shamsubahrin telah mengatakan, Gojek hanya diperuntukkan bagi negara dengan tingkat kemiskinannya sama dengan Indonesia. Sehingga menjadikan aplikasi ojek daring itu tidak layak melakukan ekspansi ke negaranya.
"Gojek sebagai perusahaan transportasi tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, anak muda Malaysia pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu," tutur dia.