Semarang, Gatra.com - Ratusan warga boyolali yang tergabung dalam Aliansi warga Keposong Peduli Lingkungan menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah di jalan Pahlawan, rabu (28/8).
Dalam aksinya mereka menolak adanya penambangan galian C di wilayah desa keposong, dan menuntut kepada Gubernur Jateng membatalkan pemberian izin penambangan liar yang ada di desa mereka.
Di Halaman kantor Gubernur, massa tidak bisa masuk ke kantor karena terhalang oleh pintu gerbang yang dijaga ketat oleh aparat dari satpol PP dan petugas kepolisian. Mereka mengaku kecewa karena aspirasinya untuk menemui gubernur gagal karena terhalang oleh barikade aparat.
Koordinator aksi Siswanto mengatakan, warga yang ikut dalam aksi berasal dari Desa Keposong, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah datang ke kantor gubernur dengan menumpang dua buah truk.
“Kami menolak adanya penambangan liar karena merusak lingkungan hidup, selain itu pemilik lahan tidak pernah meminta izin dan sosialisasi kepada warga” kata Siswanto kepada Gatra.com.
Siswanto mengatakan, keresahan warga di lingkungan desa Keposong semakin menjadi lantaran adanya aktifitas alat berat milik penambang berpotensi akan merusak infrastruktr yang dibangun oleh desa.
Di Kantor Gubernur, perwakilan warga mengaku di terima oleh Dinas Pennaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Propinsi Jawa Tengah. “Tadi dijanjikan akan dilakukan pertemuan antara warga dan pemilik izin pertambangan dengan dinas penanaman modal untuk membahas masalah ini” kata Siswanto.
Lebih lanjut, para demonstran mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar bila tuntutan dari warga untuk mencabut izin pertambangan di desanya tidak terealisir. Selain itu, mereka akan melaporkan masalah pertambangan ke Presiden, Kapolri dan KPK serta kementerian lingkungan hidup bila masalah ini tidak selesai di Tingkat Provinsi.