Jakarta, Gatra.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan silaturahim dengan organisasi agama non-Islam, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) pada Kamis, (22/8), lalu. Pertemuan itu menyusul video viral Ustaz Abdul Somad (UAS) soal salib yang dihuni jin kafir. 

Dalam pertemuan itu, menurut Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, disepakati beberapa hal seperti ajaran masing-masing agama tidak untuk di publish ke berbagai media sosial. 

"Kita sepakat, ajaran dari masing-masing itu berbeda, karena itu akan ada gesekan. Poin penting dari masing-masing gesekan-gesekan itu adalah tidak saling mem-publish," kata Anwar di Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).

Baca Juga: UAS Jangan Sampai Tercederai

Anwar mengakui, pesatnya perkembangan teknologi dan informasi tidak bisa dibendung sehingga kemungkinan agar ajaran suatu agama tidak di publish semakin kecil. Alhasil, MUI dan PGI sepakat agar tokoh-tokoh agama harus lebih baik dalam menyampaikan ajaran agama dan tidak menyinggung keyakinan lain. 

"Misalkan dari agama kita ada ceramah yang menyinggung ajaran agama lain. Intinya, ajaran yang dilakukan jangan sampai masuk ke ranah keyakinan agama yang lain," lanjut Anwar.

Baca Juga: MUI Ingin Kasus UAS Berakhir Damai, Ini Kata Polri

Anwar menyebutkan, MUI dan PGI sependapat, permasalahan UAS ini lebih baik tidak berlanjut ke ranah hukum, demi menjamin stabilitas politik nasional. Piihak PGI yang hadir adalah Hendrietta Hutabarat-Lebang dan juga dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Sementara itu, dari MUI yang hadir, selain Anwar, adalah Masduki Badlowi, dan Amirsyah Tambunan.