Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo menyebut kedekatan dengan istana menjadi salah satu faktor penentu terpilihnya Ketua Umum Partai Golkar. Diketahui, saat ini pucuk pimpinan partai beringin itu diperebutkan Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto.
"Kalau dilihat, Golkar tuh sebenarya selesai dengan dua kata, duit dan istana. Punya duit dan dekat istana atau presiden pasti dia potensial bisa menang," kata Ari, Rabu (28/8).
Ari menilai posisi Airlangga saat ini cukup kuat karena menjadi bagian dari koalisi pemerintahan. Kedekatan politik antara Jokowi dan Airlangga dapat dilihat dari berbagai jejak digital di media massa.
"Kalau munas digelar Desember, posisi Airlangga berpeluang besar. Tapi kalau September terjadi munas, itu jadi peluang untuk Bamsoet," tambah Ari.
Selain itu, untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar, Ari mengatakan harus mampu membangun citra partai. Sebab, citra partai bersih menjadi kunci memenangkan Pemilu 2024.
"Golkar ke depan harus dibangun dari citra yang bersih, yang punya visi-misi besar ke depan. Soal bagaimana mentransformasi, sosok ketum itu harus konstruktif terhadap citra parpol," katanya.