Jakarta, Gatra.com - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kembali membuat harum nama Indonesia di kancah dunia. Mereka berhasil menjadi juara di nomor ganda putra setelah mengalahkan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di final Kejuaraan Dunia yang dihelat di Swiss, Ahad (25/8).
Dengan kemenangan ini berati Ahsan/Hendra menjadi juara dunia di nomor ganda yang ketiga kalinya.
Meski tak muda lagi Ahsan/Hendra mampu merebut gelar juara. Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Wiranto menyebut the Daddies ini sebagai tua-tua keladi.
"Ada julukan tua-tua keladi makin tua makin menjadi. Saya kira dengan bertambahnya usia akan berpengaruh soal fisik tapi kelebihannya punya kesabaran, pengalaman, kemampuan adaptasi itu pasti ada," ucap Wiranto saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (27/8).
Ahsan/Hendra mendapat sambutan yang luar biasa sepulangannya dari Swiss. Wiranto beserta jajaran pengurus PBSI menjemput sang juara dengan pengalungan bunga. Indonesia juga meraih medali perunggu melalui ganda putri Greysia Polii-Apriyanti Rahayu yang gagal melangkah ke final.Serta ganda putra Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto menempati juara ketiga setelah ditundukkan Ahsan/Hendra di semifinal.
Usai meraih gelar di kejuaran dunia di Swiss Ahsan/Hendra tetap akan fokus menghadapi turnamen lainnya yakni Korea Open dan Cina Open untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade Tokyo.
"Ya enggak nyangka juga sih, tapi ya saya bersyukur masih bisa main terus meski usia bertambah," kata Hendra.
"Perjalanan saya rasa masih panjang ya. Dan saya rasa yang muda-muda juga enggak mau kalah ya, masih mau fight, ya kita harus persiapan itu," ujar Ahsan melengkapi jawaban Hendra.