Jakarta, Gatra.com - Panitia Selekai Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) terus-menerus kritik oleh berbagai pihak, baik lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan bahkan KPK.
Ketua Pansel, Yenti Garnasih, mengaku sakit hati karena banyak tudingan miring yang menerpa tim di bawah kepemimpinannya, terutama yang menganggap Pansel tak netral dalam pemilihan pimpinan komisi antirasuah.
"Gapapa, sejak awal (sebenarnya) gak masalah. Kalau dibilang sakit hati, ya sakit hati. Siapa yang enggak ya kan," kata Yenti kepada wartawan di Gedung 3, Kemensetneg, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).
Yenti mengatakan, begitu ia membalas tudingan tersebut, justru pihak yang menuding lebih dahulu mengimbau Yenti agar tak melakukan tudingan seperti itu. "Mereka menuduh kami tidak netral, begitu saya katakan bahwa mereka antipolisi dan jaksa, mereka bilang: 'jangan menduga'. Ketika saya mengatakan seperti ini: 'Jangan menuduh dong'."
Padahal, menurut Yenti, keterlibatan aparat penegak hukum dalam kursi pimpinan KPK itu diperbolehkan dalam undang-undang. Mau tak mau, kritikan tersebut harus diterimanya dengan baik dalam menjalankan tugasnya sebagai Pansel Capim KPK.
"Kalau ditanya perasaan, ya enggak suka-lah ya. Tapi, ya sudah, mau bilang apa," katanya.
Sebelumnya, Koalisi Kawal Capim KPK mengkritik Pansel tidak netral dalam pemilihan pimpinan KPK karena latar belakang yang berkaitan dengan Polri. Mereka juga tidak puas terhadap ke-20 nama capim yang lulus seleksi hingga ke tahap ini karena dianggap memiliki rekam jejak yang buruk.