Home Politik Ada Intrik Politik di Penujukan Pimpinan DPRD?

Ada Intrik Politik di Penujukan Pimpinan DPRD?

Pekanbaru,Gatra.com - Pemilihan unsur pimpinan DPRD Riau diyakini bakal diwarnai intrik politik dari internal partai politik (parpol). Adapun intrik politik saat penunjukan pimpinan DPRD Riau terlihat pada tahun 2016.
 
Saat itu pelantikan Septina Primawati sebagai Ketua DPRD Riau periode 2014 - 2019 sontak memercik riak - riak di internal pengurus Golkar di Riau. Solanya Septina bukan bagian dari tiga nama politisi Partai Golkar yang diusulkan DPD Partai Golkar Riau ke DPP Partai Golkar. Tak hanya itu, lengsernya Noviwaldi Jusman (Partai Demokrat) dari jabatan Wakil Ketua DPRD Riau,selang 4 bulan berakhirnya massa jabatan DPRD Riau periode 2014 - 2019, juga menimbulkan tanda tanya.
 
Syafrudin Potti, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan di Riau mengatakan, mekanisme penunjukan unsur pimpinan DPRD Riau sepenuhnya menjadi urusan internal parpol dan berujung pada pelibatan DPP. "Sesuai atau tidaknya hasil putusan DPP itu dengan penjaringan di tingkat daerah, tergantung DPP masing-masing parpol. Kalau di PDI P, sosok yang ditunjuk mengacu pada tiga nama yang direkom di daerah," katanya kepada Gatra.com.
 
Dalam penjaringan unsur pimpinan dewan, lazimnya parpol akan mempertimbangkan sejumlah hal,seperti perolehan suara yang diraih seorang caleg, status jabatan di kepengurusan, hingga loyalitas terhadap partai.
 
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris kemudian mengungkapkan amatannya bahwa perilaku politis masing-masing partai turut bepengaruh.
"Yang namanya partai politik itu tidak bisa terlepas dari perilaku - perilaku politis. Kalau nama yang ditunjuk DPP nanti berbeda dengan nama-nama yang diusulkan dari daerah, itu bisa terjadi. Paling yang dirugikan nanti kelompok-kelompok itu sendiri. Idealnya, DPP mempertimbangkan aspirasi di daerah. Tapi politik itu kan abu -abu, keputusan mengejutkan bisa saja terjadi," katanya.
 
Kalau intrik politik terjadi pada penunjukan pimpinan dewan kata Haris, itgu justru akan menggerus peran parpol dalam pendidikan politik. "Kita ini kan sedang mematangkan nilai demokrasi. Para politisi juga harus mencerminkan perilaku berdemokrasi. Kalau politisi tidak melakukan itu,maka rakyat juga susah diajak berdemokrasi," katanya.
 

September mendatang, anggota DPRD Riau periode 2019-2024 akan dilantik. Empat parpol yang memperoleh kursi pimpinan DPRD Riau, Ketua DPRD (Partai Golkar), Wakil Ketua I (Partai PDI Perjuangan) Wakil Ketua II (Partai Demokrat, dan Wakil Ketua III (Partai Gerindra) sudah mengusulkan sejumlah nama ke masing - masing DPP. Kita lihat saja apakah usulan itu akan berjalan mulus atau ada intrik. 

 
 
Reporter:Febri Kurnia
220