Yogyakarta, Gatra.com - Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nizam mengatakan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur adalah bentuk keseriusan pemerintah menjaga kelestarian lingkungan dan alam Pulau Kalimantan.
“Kami melihat poin yang tidak kalah penting dalam pemindahan ibu kota negara ini adalah upaya pemerintah memberi sinyal pada warga dunia bahwa Indonesia serius menjaga kelestarian lingkungan Kalimantan,” kata Nizam melalui pesan kepada Gatra.com, Selasa (27/8).
Mendekatnya pusat pemerintahan ke lokasi yang sarat isu lingkungan diharapkan meningkatkan perhatian dan kesungguhan pemerintah melakukan konservasi dan rehabilitasi lingkungan hutan tropis.
Demikian pula dengan kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan. Mau tidak mau, kata Nizam, pemerintah harus sangat serius mengatasinya. “Kalau ibu kota sudah di Kalimantan. Tidak ada pilihan lain bagi pemerintah kecuali memastikan tidak lagi terjadi kebakaran hutan,” lanjutnya.
Menurut Nizam, pemerintah juga harus memperhatikan aspek lain Indonesia sebagai negara maritim yang belum banyak diangkat. Pengembangan ibu kota baru dengan orientasi laut dan maritim sangat penting dan strategis.
“Butuh perencanaan dengan seksama agar alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II menjadi pusat jalur niaga internasional masa depan yang memakmurkan Indonesia, terutama mempercepat pertumbuhan Indonesia timur,” katanya.
Saat mengirim pesan kepada Gatra.com, Nizam mengatakan sedang menuju Denpasar, Bali, untuk menghadiri kongres kedua Forum Dekan Teknik se-Indonesia. Dalam kongres ini, seluruh Fakultas Teknik perguruan tinggi di Indonesia siap bekerja sama mewujudkan ibu kota negara baru.
Sebelumnya, Nizam dan FT UGM juga menjadi tuan rumah kuliah umum Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dengan materi soal ibu kota baru.