Home Kesehatan Sapi Ini Mati Mendadak di Daerah Endemik Antraks

Sapi Ini Mati Mendadak di Daerah Endemik Antraks

Gunungkidul, Gatra.com - Seekor sapi milik warga Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, mati secara mendadak pada Selasa (27/7). Karena dikhawatirkan terkena bakteri mematikan Antraks, petugas Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) memeriksa kejadian ini. 
 
Kepala DPP Kabupaten Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan, setelah mendapat laporan kejadian itu, petugas langsung diinstruksikan mengecek. "Petugas langsung ke lokasi. Mengambil sampel darah, swap lubang tubuh, sampel tanah di kandang. Sisa pakan ternak yang sebelumnya dimakan juga dibawa," kata Bambang, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (27/8). 
 
 
Sampel-sampel itu dibawa ke laboratorium Balai Besar Veteriner Wates. Sampel diteliti untuk mengetahui penyebab kematian sapi tersebut. "Hasil uji lab membutuhkan waktu beberapa hari untuk diketahui," katanya. 
 
Langkah ini ditempuh karena sapi itu berada di wilayah endemik Antraks. Pada Mei lalu, satu sapi juga mati di Desa Bejiharjo dan positif terpapar Antraks. Bambang mengatakan sapi yang dilaporkan mati mendadak hari ini sebelumnya tanpa tanda-tanda mencurigakan. Sapi betina milik Sunaryo warga Padukuhan Kulwo itu tak mengalami penurunan suhu tubuh dan nafsu makannya juga terjaga. 
 
 
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner DPP Gunungkidul, Retno Widyastuti menambahkan, sapi yang mati mendadak itu langsung dikubur. Ini cara efektif supaya bakteri dari tubuh sapi itu juga mati. 
 
Dalam proses antisipasi Antraks, petugas juga terus memberi vaksin pada hewan ternak di Desa Bejiharjo. "Vaksin ini diberikan setahun dua kali dan selama 10 tahun ke depan ke hewan ternak di wilayah yang pernah ditemukan kasus Antraks," ujar Retno.
371