Sleman, Gatra.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan pertengahan tahun depan infrastruktur, fasilitas, dan akses dasar di ibu kota baru di Kalimantan Timur tersedia. Pada 2020, kajian dan desain tata ruang bangunan dan lingkungan (TRBL) juga dilakukan.
Hal ini disampaikan Basuki usai memberi kuliah umum bagi mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (27/8).
“Saat ini semua kebutuhan anggaran untuk pembangunan ibu kota negara yang baru sedang dikaji oleh Kementerian Keuangan dan Biro Perencanaan. Langkah pertama yang kami lakukan adalah menyusun tiga hal terkait desain TRBL,” katanya.
Ia memastikan proyek ini akan dimulai pada awal 2020 dan dilakukan bertahap hingga 2024. Ini artinya turunnya anggaran juga bertahap dalam skema tahun jamak atau multiyears.
Tahap awal proyek ini berupa pembuatan jalan utama sebagai akses pembuka ke ibu kota, drainase, dan pembuatan waduk untuk suplai air bersih. Setelah itu baru disusun tata bangunan dan lingkungan yang akan menentukan letak Istana Presiden, kantor kementerian, dan lembaga-lembaga negara lain. Tahap ketiga adalah penyusunan area permukiman.
“Kami memilih area ibu kota negara berdekatan dengan ruas tol Samarinda-Balikapapan yang akan diresmikan pada Oktober nanti sebagai sisi daya tarik ibu kota. Kami tidak ingin seperti Brasilia maupun Putrajaya yang terkendala akses jalan sehingga mati di malam hari,” katanya.
Basuki juga mengatakan bahwa desain kawasan ibu kota akan mengacu kebudayaan lokal dan nasional. Ibu kota baru ini akan menjadi ikon identitas bangsa yang maju dan plural.
Selain disepakati sebagai city forrest, desain ibu kota baru juga menampilkan sebagai kota cerdas dan berstandar internasional. “Soal kapan peletakan batu pertama, saya tidak tahu. Tapi kami akan fokus pada pembuatan jalan sebagai akses utama ke kawasan ibu kota negara,” katanya.