Jakarta, Gatra.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 41,09 poin (0,66%) ke level 6.214,51 pada Senin (26/8). Sektor industri dasar, keuangan,properti, pertambangan, barang konsumsi bergerak negatif dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus berkata bahwa IHSG diproyeksikan akan mengalami pelemahan, sama seperti sebelumnya.
"IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 6.166-6.279. Kami melihat bahwa pasar masih akan terus bergejolak hingga ada kepastian (perang dagang) Amerika dan Cina," terang dia kepada Gatra.com, Selasa (27/8).
Cina memberikan tarif pada produk asal Amerika Serikat (AS), kemudian dibalas Trump juga melakukan hal yang sama. Tidak hanya itu, Trump juga meminta perusahaan AS segera meninggalkan negeri Tirai Bambu tersebut.
Nico menyebutkan bahwa perpindahan tersebut memiliki risiko yang tinggi. Perusahaan AS telah menginvestasikan uang dengam total US$256 miliar di Cina sejak tahun 1990 hingga 2017, sedangkan Cina baru menginvestasikan uangnya senilai US$140 miliar dengan tahun yang sama.
"Memang kalau kita melihat lebih dalam, Perusahaan Amerika mulai sedikit demi sedikit mulai menggeser operasinya dari Cina, mungkin kalau kita ingat, beberapa waktu yang lalu perusahaan Amerika juga mulai menghentikan produksinya di Cina sekitar 30% dan mulai mencari negara lain sebagai tempat tujuan investasi," tuturnya.
Meskipun Trump meminta perusahaan Amerika berpindah, namun pada kenyataannya tidak semudah itu.
"Menghentikan proses produksi akan membutuhkan waktu lebih lama. Lagipula pasar Cina terus berkembang dan dinamis, kami melihat para Perusahaan Amerika meskipun tertekan namun akan bertahan," jelas dia.