Purbalingga, Gatra.com - Persibangga Purbalingga membutuhkan keajaiban apabila ingin lolos ke fase selanjutnya. Pasalnya, setelah melewati babak penyisihan grup Liga 3 Zona Jawa Tengah mereka hanya memetik sekali menang dan dua hasil seri, sisanya kalah pada delapan pertandingan.
Laskar Jenderal Soedirman ini tergabung dalam Grup 1 bersama Persekat Kabupaten Tegal, Persiku Kudus, PSD Demak dan Berlian Rajawali (BR) USM Semarang. Persibangga berada di posisi juru kunci di klasemen terakhir Grup 1 dengan poin 5. Menang di laga terakhir, Minggu (25/6) atas PSD Demak dengan skor 2-0, dan seri melawan Persekat (0-0), Berlian Rajawali (BR) serta USM Semarang (1-1).
Awalnya, mulai pembentukan tim hingga bergulirnya kompetisi, Persibangga dibesut oleh Alip Imam Munawar. Namun hingga lima pertandingan hanya menghasilkan seri sekali melawan BR USM di kandang, sisanya kalah.
Kemudian setelah ditukangi pelatih Gatot Barnowo dan dimasa transisi ini ditekuk BR USM di Semarang 1-3. Pada dua pertandingan terakhir di kandang, seri melawan Persekat dan menang atas PSD.
Menurut Gatot, jika melihat kondisi pemain Persibangga saat ini, tidak bisa disalahkan bila hasil di Liga 3 buruk. Sebab, dengan persiapan dan dana yang minim serta komposisi pemain lokal semua, itulah hasil paling realistis.
"Para pemain lokal, 90 persen baru belum pernah bermain di level kompetisi Liga 3. Hanya ada lima pemain senior. Ini sudah memenuhi permintaan masyarakat Purbalingga untuk memainkan para pemain lokal," ucapnya.
Pelatih yang pernah membawa Persibangga juara Divisi II Liga Indonesia pada 2010 lalu mengatakan, momentum Liga 3 tahun ini bagi Persibangga menjadi evaluasi ke depan. Pemain yang ada sudah cukup bagus dari segi kualitas. Dengan pemain yang ada saat ini, kerangka tim untuk tahun datang sudah terbentuk.
Setidaknya ada sembilan pemain yang bisa menjadi pilar utama pada kompetisi mendatang. Manajemen hanya tinggal menambahkan dua atau tiga pemain yang kualitasnya melebihi mereka. Kalau konsisten, bagaimana tinggal manajemen juga membuat program agar kualitas mereka tidak menurun atau lebih kuat lagi.
"Kerangka sudah ada, tinggal pembinaan ke depan, Kumpulkan tim, evaluasi bersama dengan manajemen. Jika uang dari APBD tidak terlalu banyak, bila timnya kuat, pasti suporter mau membiayai juga. Saya tahu persis animo penonton Persibangga sangat tinggi sekali. Dengan persiapan jangka pendek setidaknya tiga bulan, dengan materi pemain yang ada ditambah tiga pemain yang kualitasnya lebih bagus, saya yakin bisa berprestasi," ujarnya.