Home Kesehatan Sempat Tak Sehat, Kini Kualitas Udara Pekanbaru Level Sedang

Sempat Tak Sehat, Kini Kualitas Udara Pekanbaru Level Sedang

Pekanbaru, Gatra.com - Kota Pekanbaru Senin (26/8) pagi diselimuti kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah di Riau.

Pantauan Gatra.com di perbatasan Pekanbaru-Kampar, persis di kawasan Rimbo panjang, kabut asap tampak sangat tebal. Sangking tebalnya, hanya lampu sorot yang menjadi pertanda kalau ada kendaraan berlawanan arah di depan. Itupun jika kendaraan sudah dekat. Kalau sudah agak jauh, lampu sorot yang dihidupkan itu sudah tak terlihat lagi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui website resminya bmkg.co.id merilis data bahwa kualitas Udara di Kota Pekanbaru pada Senin (26/8) dalam kategori Sedang.

"Untuk pukul 07.00 WIB dari parameter PM10, kualitas udara Pekanbaru, Riau pada angka 120.55 ugram/m3. Ini menandakan bahwa kualitas udara di Kota Pekanbaru saat ini dalam kategori sedang," kataForecaster BMKG Stasiun Pekanbaru, Gita Dewi Siregar kepada Gatra.com, Senin (26/8).

Data ini sudah membaik dari sehari sebelumnya yang sempat dinyatakan tidak sehat.

"Bahkan jika dilihat dari website resmi kita, pukul 04.00 subuh tadi udara Pekanbaru masih tidak sehat. Berada di angka 151.80 ugram/m3. Alhamdulillah semakin siang udara semakin baik. Kabut asap semakin hilang," ujar Gita.

Lebih jauh Gita menjelaskan, ada 5 level kualitas udara. Level pertama adalah udara sehat. Ini ditandai warna hijau dengan konsentrasi partikulat berkisar 0-50. Kedua, udara kategori sedang dengan tanda warna kuning. Konsentrasi partikulatnya berkisar 50-150.

"Udara tidak sehat ditandai warna cokelat dengan konsentrasi partikulat 150-250. Udara sangat tidak sehat ditandai merah dengan konsentrasi partikulat 250-350. Lantas udara berbahaya ditandai warna ungu dengan konsentrasi partikulat lebih dari 350," terangnya.

Untuk Senin (26/8) kata Gita, selain Pekanbaru, wilayah yang juga diselimuti asap adalah Kabupaten Pelalawan. "Jarak pandang dua wilayah ini juga terus menurun. Pekanbaru hanya 1,5 kilometer dan Pelalawan 3 kilometer," ujarnya.

Sementara untuk titik panas, satelit mendeteksi 41 titik. Ini tersebar di 5 wilayah; Bengkalis 14 titik, Pelalawan 10 titik, Rokan Hilir (Rohil) 2 titik, Indragiri Hilir (Inhil) 13 titik dan Indragiri Hulu (Inhu) 2 titik.

"Dari jumlah itu, 27 titik merupakan titik api lantaran level confidencenya sudah di atas 70 persen. Titik api terbanyak ada di Bengkalis dengan 12 titik. Lalu Inhil 10 titik serta Pelalawan 5 titik," Gita merinci.

Sementara itu General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Yogi Prasetyo memastikan bahwa saat ini penerbangan dari dan menuju Pekanbaru melalui Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK II) Pekanbaru masih berjalan normal.

"Penerbangan masih normal lantaran jarak pandang di bandara saat ini masih berada di angka 2000 meter," katanya.

407