Pekanbaru, Gatra.com - Seorang warga kembali diterkam harimau hingga tewas di dusun Danau Desa Tanjung Simpang, kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Informasi yang dirangkum Gatra.com, warga yang disebut-sebut asal Sumatera Selatan itu diserang harimau di kawasan kawasan hutan yang bersekatan dengan areal konsesi PT Baraindo.
Kapolsek Pelangiran Iptu Sabarudin kepada Gatra.com tak menampik soal kejadian itu. Tapi dia belum bisa menyebutkan identitas korban lantaran masih di lokasi kejadian. "Kita belum bisa sampaikan identitas korban," katanya Senin (26/8).
Mendapat kabar seperti itu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono pun bergegas mengirim anak buahnya ke lokasi kejadian.
" Tim sudah kita kirim untuk mengecek kebenaran informasi itu. Dan ternyata benar, ada seorang warga yang diterkam harimau di sana," Katanya.
Informasi sementara kata Suharyono, korban adalah pendatang yang sementara tinggal di desa itu. "Korban ini hanya sesekali datang ke desa itu. Kita juga belum bisa memastikan kegiatannya apa," katanya.
Selain memastikan tentang korban, yang menjadi salah satu fokus BBKSDA Riau kata Suharyono adalah memastikan lokasi kejadian, apakah di kawasan hutan atau bukan kawasan hutan. Sebab antara kawasan dan bukan kawasan, penanganannya akan berbeda.
"Jadi kita masih koordinasi dengan kepolisian dan perangkat desa setempat, untuk menentukan langkah-langkah lanjutan," katanya.
Tiga bulan lalu di kecamatan yang sama, Amri 32 tahun juga terkapar tewas oleh serangan harimau di kawasan Kanal Sekunder 41 PT Riau Indo Agropalma di Desa Tanjung Simpang.
Waktu itu Amri bersama 8 rekannya bekerja dan sekitar pukul 10.30 Wib, teman-temannya kembali ke camp untuk istirahat. Sementara Amri tak kunjung kembali. Setelah menunggu sekitar 30 Menit, teman nya menyusul pakai excavator.
Seteleh sekitar 1 jam mencari, barulah Amri ditemukan dalam kondisi tertelungkup. Sejumlah luka nampak di badannya. Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Pelabuhan PT RIA menggunakan speedboad 15 PK. Di sana korban diperiksa oleh dr Palupi, dokter UPT Puskesmas Pelangiran.
Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka pada bagian tengkuk, leher, kepala bagian belakang dan mata sebelah kanan. Semuanya diduga akibat serangan harimau tadi.
Proses evakuasi dan pemeriksaan medis UPT Puskesmas Pelangiran beres sekitar pukul 16.00 Wib. Jenazah korban kemudian dibawa ke Tembilahan pakai speedboad. Atas permintaan keluarga, jenazah dibawa ke kampung halamannya di Kecamatan Sambas Provinsi Kalimantan Barat.