New York, Gatra.com - Autisme tidak banyak dibicarakan seperti gangguan-gangguan sistem saraf yang lain. Padahal, penting untuk mengetahui seorang anak yang memiliki potensi autisme.
Sebagaimana dilansir Medical Daily, Senin (26/8), sebuah survei terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat, satu dari 59 anak didiagnosis autis dengan beberapa karakteristiknya.
Permasalahan utamanya, kita tidak benar-benar tahu banyak tentang gejala autisme dan penyebabnya sehingga hal tersebut banyak menyebar. Padahal, dengan mengetahui karakteristiknya, kita dapat mengatasinya sedini mungkin.
Menurut sebuah studi baru-baru ini, waktu terbaik mendeteksi gangguan autisme adalah saat seorang anak berusia 12 hingga 18 bulan. Sebab, masa-masa tersebut mewakili perkembangan seorang balita, pada saat itu mereka hanya belajar cara mengucapkan kata-kata, berinteraksi dengan orang lain, dan menanggapi perintah. Adapun waktu terbaiknya adalah pada usia 18 bulan.
Dalam penelitian pada usia tersebut, pastikan mereka sudah sudah memiliki keterampilan dalam berbicara, berinteraksi, dan menanggapi perintah. Bila seorang anak tidak menunjukkan salah satu dari keterampilan tersebut dapat didiagnosis mengalami autisme.
Saat ini, autisme ditangani melalui analisis perilaku terapan yang memecah tindakan dan perilaku menjadi langkah-langkah yang lebih kecil. Selain itu, ada juga terapi okupasi, beberapa strategi untuk meningkatkan komunikasi dan terapi integrasi sensorik.
Semua perawatan itu dapat membantu untuk mengetahui apakah mereka benar-benar memiliki masalah perkembangan atau tidak sama sekali. Dengan mengetahui autisme sejak dini, membantu orang tua merawat mereka dengan benar sehingga tidak menimbulkan masalah pada masa depan dan bahkan dapat membantu mengekang autisme.