Home Internasional Cina Beri Sinyal AS untuk Lakukan Kesepakatan Dagang

Cina Beri Sinyal AS untuk Lakukan Kesepakatan Dagang

Washington D.C., Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan AS dan Cina "akan segera" melanjutkan pembicaraan perdagangan, usai ketegangan akibat perang dagang antar kedua negara meningkat.

"Cina menelepon tadi malam ... berkata mari kita kembali ke meja. Jadi kita akan kembali ke meja," kata Trump, dilansir BBC, Senin (26/8).

Jumat lalu, Trump dengan tajam menaikkan tarif impor miliaran dolar Cina sebagai pembalasan atas bea masuk baru dari Beijing. Cina belum berkomentar namun menyerukan "tenang" untuk menyelesaikan pertikaian.

Baca Juga: The Fed Isyaratkan akan Lebih Banyak Potong Suku Bunga

Pada KTT G7 di Biarritz, Prancis pada Senin, Trump menegaskan Beijing ingin "membuat kesepakatan." Trump menjelaskan Cina sangat terluka atas kebijakan tarif baru tersebut, tetapi mereka mengerti ini adalah hal yang benar untuk dilakukan.

"Kita akan segera memulai negosiasi ... tapi saya pikir kita akan membuat kesepakatan," tambahnya.

AS memaksa Beijing untuk mengubah praktik perdagangannya, dengan alasan perusahaan-perusahaan di AS menghadapi kondisi perdagangan yang tidak merata karena masalah seperti pencurian kekayaan intelektual. Namun, sekutu AS telah menekan Trump pada KTT G7 di Prancis, dan memperingatkan perang dagang ini akan mengancam ekonomi global.

Baca Juga: Dampak Perang Dagang; Jepang Beli Kelebihan Jagung AS

Awal pekan ini, Senin (26/8) pasar saham Asia turun tajam akibat kekhawatiran tentang perang dagang. Indeks Hang Seng, Hong Kong kehilangan lebih dari 3% sebelum stabil kembali. Namun, saham Eropa berubah positif setelah komentar Trump yang lebih mendamaikan.

Pada Jumat lalu, AS mengumumkan kenaikan bea masuk dari 25% menjadi 30% bagi impor produk Cina senilai US$250 miliar. Ini berlaku mulai 1 Oktober. Selain itu, Trump juga akan mengeksekusi bea masuk baru bagi impor produk-produk Cina senilai US$300 miliar dengan tarif 15% yang akan berlaku per 1 September. Dalam cuitannya, Trump mengatakan ia juga berencana untuk memerintahkan perusahaan-perusahaan AS yang bekerja di Cina untuk memindahkan operasi mereka kembali ke AS. Meskipun tidak jelas bagaimana ia bisa memaksa mereka untuk mematuhinya.

Langkah itu muncul setelah Cina menyampaikan pemogokan perang dagang terbarunya, mengumumkan rencana untuk mencapai barang senilai US$ 75 miliar dengan tarif baru, dan kenaikan bea masuk yang ada.

Baca Juga: Perang Dagang Makin Panas, Pasar Diprediksi Melemah

Dua negara ekonomi terbesar di dunia ini telah terkunci dalam pukulan perang dagang selama setahun terakhir, yang berdampak pada penyesuaian tarif yang dikenakan pada barang impor antar kedua negara bernilai miliaran dolar.

Trump telah lama menuduh Cina melakukan praktik perdagangan yang tidak adil, tetapi di Cina punya persepsi bahwa AS sedang berusaha mengekang kenaikannya.

Penurunan tajam nilai mata uang Cina awal bulan ini mendorong AS untuk secara resmi menyebut Cina sebagai "manipulator mata uang," yang menambah ketegangan antar kedua negara.

 

133