Jakarta, Gatra.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku telah bertemu Presiden RI Joko Widodo dalam konferensi pers pemindahan Ibu Kota di Istana Negara. Anies membeberkan ia sempat berdiskusi dengan Jokowi tentang urban regeneration.
"Yang tadi sempat kita diskusikan adalah hasil pertemuan terakhir, hari Selasa yang lalu di kantor Bapak Wakil Presiden yang membahas tentang program urban regeneration," kata Anies usai membuka acara Jakarta Art Week di Stasiun MRT Istora Mandiri, Jakarta, Senin (26/8).
Anies mengatakan, kewenangan pemindahan ibu kota berada di kebijakan pemerintah pusat. Ia menilai pembangunan di Jakarta justru akan lebih cepat jika status ibu kota dipindahkan.
"Kita targetkan sampai dengan 2030, bahkan tadi komitmen pendanaannya pun disebutkan oleh Bapak Presiden," tuturnya.
Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur. Ibu kota baru terletak di antara Kabupaten Kutai Kertangera dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kepala Negara menambahkan, lahan ibu kota baru sudah tersedia seluas 180 ribu hektar. Infrastruktur pendukung lokasi ibu kota baru relatif baik dibandingkan lokasi lainnya.
Selain itu, risiko bencana di lokasi ini sangat kecil. Mulai dari banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan longsor.
"Lokasi calon ibu kota baru sangat startegis berada di tengah Indonesia. Kemudian diapit oleh dua kota besar yaitu Balikpapan dan Samarindra sehingga infrastrukturnya sudah siap," tegas Jokowi di Istana Negara, Jakarta.