Jakarta, Gatra.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) berencana mengurangi sejumlah aset (divestasi) di anak perusahaan, yakni PT Saka Energi Indonesia kepada PT Pertamina (Persero) Tbk. Namun, PGN akan mengkaji lebih lanjut untuk mengurangi resiko lebih tinggi dari divestasi tersebut.
"Opsi-opsi kita kembangkan dalam rangka untuk mitigasi resikonya dan juga bagaimana PGN bisa memperkecil exposure terhadap upstream (deras) resikonya," kata Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso Soewarto di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (26/8).
Salah satu kajiannya, lanjut Gigih, dengan melakukan pembicaraan bersama Pertamina sebagai holding migas. Seperti, bagaimana cara untuk mengintegrasikan aset-aset milik Saka dengan Pertamina.
"Masih dalam proses pembicaraan dan akan terus kami lakukan pembicaraan tersebut agar bisa diputuskan seperti apa bentuknya," katanya.
Selain itu lanjut Gigih, juga mengundang partner bisnis lain untuk masuk ke Saka. Kemudian, berbagi risiko terhadap aset-aset milik Saka.
"Opsi lain, kita bisa melakukan IPO (initial public offering) dengan memperkecil kepemilikan saham," jelasnya.
Ketiga opsi tersebut akan terus terbuka dan dikaji lebih lanjut, hingga mendapatkan keputusan terbaik untuk segera dieksekusi.