Beirut, Gatra.com - Serangan udara Israel menghantam markas militer kelompok Palestina di kawasan Libanon, dekat perbatasan Suriah, Senin (26/8) pagi. Namun sampai saat ini belum terdapat laporan korban cedera.
Markas yang diserang, dikabarkan milik Front Rakyat untuk Pembebasan Komando Umum Palestina. Seorang pejabat dari Palestina di kota Qusaya Libanon mengatakan, ada tiga serangan udara yang terjadi. Menurut media An-Nahar, kekacauan ini menyebabkan kerusakan material.
"Serangan dari drone [pesawat tak berawak] ini menargetkan salah satu markas kami dengan tiga roket kecil. Tidak ada korban, hanya kerusakan material,” kata pejabat Palestina, Abu Muhammad, dilansir dari Reuters.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintahan Israel mengatakan, Israel tidak akan mengomentari sumber laporan mengenai serangan yang tidak berasal dari sumber internalnya. Status militer Libanon saat ini belum diketahui.
Serangan itu terjadi, sehari setelah dua pesawat tak berawak, dimana salah satunya dikabarkan meledak, dilaporkan jatuh di pinggiran selatan Beirut. Menurut sumber dari tentara Libanon dan kelompok Hizbullah yang didukung oleh Iran, wilayah ini merupakan daerah yang didominasi kelompok Hezbollah.