Washington DC, Gatra.com - Amerika Serikat (AS) masih bersikap skeptis terhadap mata uang digital yang digawangi Facebook, Libra. Ketua Komite Jasa Keuangan AS mengatakan, pihaknya tetap khawatir dengan rencana Facebook untuk menerbitkan Libra. Pernyataan ini dikeluarkan saat pihak Komite Jasa Keungan AS bertemu dengan para pejabat pemerintah di Swiss pada hari Minggu (25/8).
Menurut kantor berita Reuters, Senin (26/8) saat ini Facebook masih berupaya meraih kepercayaan AS setelah raksasa media sosial ini mengejutkan para regulator dan anggota parlemen dengan pengumuman di bulan Juni, mengenai rencana peluncuran koin digital baru yang dinamai Libra, tahun 2020.
Usai pengumuman tersebut, para pembuat kebijakan dan pengawas keuangan di berbagai negara justru khawatir tentang efek adopsi Libra oleh 2,38 miliar pengguna Facebook terhadap sistem keuangan global.
Mata uang digital Facebook ini akan dikeluarkan, dan dikelola oleh "Libra Association" yang berbasis di Jenewa, Swiss.
Sementara itu, anggota kongres AS Maxine Waters bertemu dengan perwakilan dari Sekretariat Negara Swiss untuk Masalah Keuangan Internasional, Komisaris Perlindungan Data dan Informasi Federal, Otoritas Pengawas Pasar Keuangan, dan legislator Swiss. "Para pejabat Swiss sangat membantu dalam memahami status, kompleksitas, dan besarnya rencana Facebook," katanya.
"Sementara saya menghargai waktu dari para pejabat pemerintah Swiss untuk bertemu dengan kami, kekhawatiran saya masih sama yakni dengan memungkinkan perusahaan teknologi besar untuk menciptakan mata uang global alternatif yang dikendalikan secara pribadi," kata Waters dalam sebuah pernyataan.
Anggota parlemen AS menghantam Facebook atas rencananya menerbitkan Libra pada sidang komite di bulan Juli lalu, dengan mengatakan Facebook tidak menunjukkan cara mereka agar dapat dipercaya untuk melindungi sistem keuangan dunia, dan data konsumennya.