Biarritz, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif melakukan kunjungan ke KTT G7 di Prancis kemarin, Minggu (25/8). Sayangnya ia tak sempat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Mengutip dari Reuters, seorang pejabat AS mengatakan bahwa kehadiran Zarif di sela-sela pertemuan itu 'mengejutkan'. Pejabat Iran itu diperkirakan hadir untuk menilai apa saja yang menyebabkan ketegangan antara Teheran dan Washington.
"Zarif juga bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron selama kunjungan singkatnya, tetapi menteri Iran tidak bertemu pejabat AS sebelum ia terbang keluar dari bandara Biarritz," kata Pejabat AS itu, seperti dikutip Reuters, Senin (26/8).
Para pemimpin Eropa telah berjuang untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat sejak Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir 2015. Pada hari Minggu (25/8), Trump tampaknya mengesampingkan upaya Prancis untuk menengahi dengan Iran.
Macron telah memimpin dalam upaya meredakan ketegangan, takut bahwa jatuhnya kesepakatan nuklir dapat membuat Timur Tengah makin membara. Dia bertemu Zarif pada hari Jumat menjelang KTT G7 untuk membahas cara-cara meredakan krisis, termasuk mengurangi beberapa sanksi AS atau memberi Iran mekanisme kompensasi.
Iran ingin mengekspor minimal 700.000 barel minyaknya per hari dan idealnya hingga 1,5 juta barel per hari jika Barat ingin bernegosiasi dengan Teheran untuk menyelamatkan kesepakatan 2015. Namun, sesama pemimpin G7 gagal untuk membujuk presiden AS agar mengurangi sanksi terhadap Iran.