Khartoum, Gatra.com - Bentrokan antara suku Beni Amer dan Nuba telah menewaskan 16 orang. Dewan kedaulatan secara resmi menyatakan keadaan darurat di Kota Port Sudan.
Dikutip dari Reuters, Senin (26/8), saksi mata mengatakan bahwa mereka menyaksikan tembakan di lingkungan Port Sudan tempat kedua suku itu tinggal. Port Sudan yang merupakan lokasi bentrokan itu merupakan gerbang laut utama yang digunakan oleh Sudan Selatan untuk mengekspor minyak.
Baca juga: PBB Pindahkan Beberapa Staf Karena Alasan Keamanan
Juru Bicara Dewan Kedaulatan, Altahir Abuhaja, menyatakan bahwa layanan keamanan telah dipersiapkan untuk mengatasi eskalasi. Selain itu, Komite Investigasi juga telah dibentuk.
"Pihak berwenang yang relevan telah mengamati penggunaan senjata api dalam konflik untuk pertama kalinya, yang mengungkapkan adanya gangguan eksternal dan internal untuk memicu konflik dan menyebarkannya ke daerah lain," kata Abuhaja.
Dua anggota dewan berdaulat telah mengunjungi Port Sudan pada hari Kamis (22/8). Mereka juga bertemu dengan para pemimpin suku dalam upaya untuk mengakhiri pertempuran.
Baca juga: Militer dan Oposisi Sudan Capai Kesepakatan Pembagian Kekuasaan
"Dewan berdaulat transisi menekankan netralitas militer dan layanan keamanan. Siapa pun yang terbukti bias ke salah satu pihak karena afiliasi atau dukungan akan ditangani dengan tegas," ujar Abuhaja.
Untuk diketahui, Dewan Kedaulatan Militer dan Sipil seperti Perdana Menteri Abdalla Hamdok dilantik bersamaan pada pekan lalu.