Home Ekonomi Perang Dagang Makin Panas, Pasar Diprediksi Melemah

Perang Dagang Makin Panas, Pasar Diprediksi Melemah

Jakarta, Gatra.com - Pada perdagangan hari Jumat (23/8) IHSG ditutup menguat 16,35 poin atau sebesar 0.26% ke level 6.255,60. Sektor aneka industri, pertambangan, industri dasar bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus memprediksi bahwa pasar saham saat ini akan nengalami penurunan.

Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 6.186-6.290," ujar dia kepada Gatra.com, Senin (26/8).

Tensi perang dagang yang meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Cina akan mempengaruhi pergerakan pasar di seluruh dunia. Pasalnya, saat ini Cina berencana untuk memberlakukan tarif baru atas barang barang Amerika senilai US$75 miliar terhadap mobil Amerika.

"Chinese State Council mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk memberikan tarif dalam 2 tahap, yang akan efektif pada tanggal 1 September dan 15 Desember, yang dimana tanggal tersebut bersamaan dengan tarif yang diberikan oleh Donald Trump terhadap China sebelumnya," tambah dia.

Hal itu dirasa patut dilakukan, mengingat apa yang telah dilakukan oleh AS. Bukan satu atau dua kali AS mengancam untuk kembali menaikkan tarif, hal tersebut pun yang memicu pemerintah Cina melakukan perlawanan untuk membela kepentingan rakyat.

"Pada akhirnya Cina tidak tinggal diam terkait dengan perbuatan yang dilakukan oleh Amerika, dan menurut kami apa yang dilakukan Cina pada dasarnya merupakan reflreksi dari apa yang dilakukan Amerika terhadap Cina," katanya.

Seperti diketahui, sebelumnya Trump akan memberikan tarif sebesar 10% pada US$300 miliar barang Cina lainnya. Untuk menanggapi langkah-langkah yang dilakukan oleh Amerika, Cina dipaksa untuk mengambil tindakan balasan.

Bahkan, untuk pertama kalinya, Trump mengatakan bahwa Xi Jinping (Presiden Cina) merupakan musuhnya. Sebelumnya, meskipun Trump dan Xi masih belum mendapatkan kata sepakat, tapi Trump menghomati Xi sebagai teman dan rekan seperjuangan terhadap negara masing-masing.

Namun, Xi tidak sendirian yang disebut musuh dalam pernyataan Trump, masih ada Jerome Powell (Ketua The Fed) yang dianggap tidak membantu Trump dalam menyelesaikan perekonomian Amerika.

Dalam pidatonya di Jackson Hole pada Jumat kemarin, yang dimana para pelaku pasar dan investor menanti sikap dari The

Fed selanjutnya, Powell tidak memberikan petunjuk dimanapun. Powell hanya mengatakan bahwa the Fed akan bertindak untuk menjaga fase ekspansi ekonomi saat ini.

119