Jakarta, Gatra.com - Staf Pengajar SLB Tri Asih, Antonia Pujowati, mengatakan, guru yang melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya tidak mempunyai moral. Tenaga pendidik seperti pelaku juga masih menganggap tabu soal pendidikan seksual dan reproduksi (kespro).
"Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru terhadap muridnya karena guru tersebut tidak punya moral sama sekali. Karena lingkungannya yang salah, di mana kespro masih dianggap tabu,' ujarnya dalam acara International Youth Day 2019 di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/8).
Menurut Antonia, guru seharusnya menjadi peran penting dalam menginformasikan kespro, khususnya bagi siswa yang bingung dan belum paham apapun tentang kespro.
Masih adanya oknum guru yang tidak mempunyai moral, lanjut Antonia, orang tua juga harus mengambil peranan dalam kespro. Namun, kata perenpuan yang akrab disapa Wati ini, orang tua terkadang memberikan pakaian anak yang kurang pantas pada waktu tertentu bahkan hingga ke sekolah sekali pun.
"Mungkin juga karena orang tua sibuk sehingga kurang memperhatikan anaknya dalam pakaian seragam yang digunakan anak tersebut ke sekolah hingga jarang mendengarkan keluhan atau memberikan pendidikan kespro pada anak," ujarnyanya.
Terkait berbagai masalah tersebut, Wati mengatakan, yang paling adalah pendidikan moral. Menurutnya, pendidikan moral perlu lebih digencarkan tidak hanya kepada siswa tapi juga kepada guru dan orang tua. Sebab, merekalah yang paling dekat dengan remaja sehingga dapat lebih peduli tentang kespro dan memberikan pemahaman yang selengkapnya pada remaja.