Biarritz, Gatra.com - Prancis optimistis bahwa platform media sosial yang berbasis di Amerika Serikat (AS) termasuk Facebook dan Snapchat masih akan menandatangani kesepakatan untuk mencegah ujaran kebencian di media daring atau online.
Prancis, yang menjadi tuan rumah KTT G7 di Biarritz, pada awalnya berharap membuat raksasa media sosial, Facebook, menandatangani Piagam untuk Internet Terbuka, Gratis, dan Aman.
Baca juga: Cegah Hoaks, Facebook Tutup Belasan Akun Media Sosial
Namun, radio Europe 1 melaporkan bahwa Presiden AS, Donald Trump, telah menekan kepala eksekutif platform media sosial untuk tidak menandatangani ikrar tersebut di depan umum. Mendengar kabar tersebut, Washington kemudian membantah adanya tekanan semacam itu.
Menteri junior Prancis untuk industri digital, Cedric O, mengatakan, penandatanganan hanya ditunda dan akan berlangsung pada hari Senin 26 Agustus.
"Gagasan awal adalah membuat pihak platform media sosial datang ke Biarritz. Secara diplomatis, sangat sensitif untuk membuat platform AS datang ke Biarritz dan menandatangani sesuatu sementara Presiden Amerika tidak ada di sana," katanya.
Ia menambahkan bahwa Google, Facebook, dan Snapchat berada di antara platform yang disebutkan karena menandatangani piagam tersebut. "Tidak ada keraguan bahwa jejaring sosial tersebut akan menandatangani ikrar perjanjian," ujar Cedric O dikutip dari Reuters, Minggu (25/8).
Seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan bahwa pemerintah AS tidak memiliki posisi atas inisiatif tersebut dan belum mendesak perusahaan-perusahaan AS untuk tidak menandatangani. Bahkan, yang terjadi adalah sebaliknya.
"Tentu saja tidak ada tekanan dari kami. Kami mendengar dari beberapa perusahaan bahwa mereka merasa diganggu oleh Prancis untuk bergabung," kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Unggah Kerusuhan Mei 98, Polda Jatim Tangkap Pemilik Akun Facebook Antonio Banerra
Presiden G7 Prancis menjelaskan, piagam tersebut bertujuan untuk menciptakan gerakan kolektif yang menjamin transparansi dan kerja sama untuk penggunaan internet yang aman dan positif.
Hal ini didasarkan pada seruan Christchurch dengan memperluas cakupan komitmen yang dibuat oleh platform, khususnya dalam hal menghapus konten, memoderasi, memastikan transparansi, dan mendukung para korban.