Biarritz, Gatra.com - Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, menolak usulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, agar Rusia diterima kembali di negara maju Kelompok Tujuh (G7). Penolakan juga diungkapkan oleh pimpinan negara dari Jerman, Prancis, dan Inggris.
"Satu tahun yang lalu, di Kanada, Presiden Trump menyarankan untuk mengembalikan Rusia ke G7, menyatakan secara terbuka bahwa pencaplokan Crimea oleh Rusia sebagian dibenarkan. Dan kita harus menerima kenyataan ini," ucap Tusk mewakili 28 negara Uni Eropa di pertemuan G7, seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/8).
Baca juga: Pertemuan G7 Disambut Kericuhan Demonstran
Uni Eropa dan AS telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena tindakannya dalam konflik Ukraina. Hingga saat ini, ada sekitar 13.000 orang tewas akibat perselisihan tersebut.
Tusk menegaskan bahwa alasan pengusiran Rusia dari kelompok G7 itu tetap. Selain itu, ada alasan baru untuk pengucilannya, termasuk "provokasi Rusia di Laut Azov" terhadap penahanan para pelaut Ukraina tahun lalu.
Baca juga: Pertemuan G7, Trump akan Bahas Masalah Ekonomi Global
"Alasan kedua, ketika Rusia diundang ke G7 untuk pertama kalinya, mereka diyakini mengejar jalur demokrasi liberal, supremasi hukum, dan hak asasi manusia. Apakah ada di antara kita bahwa Rusia berada di jalur itu," katanya.
Tusk mengatakan, akan berusaha meyakinkan para pemimpin di KTT G7 bahwa akan lebih baik mengundang presiden Ukraina ke pertemuan G7 berikutnya daripada membawa Rusia kembali ke pertemuan mereka.