
Bayonne, Gatra.com - Pertemuan para pemimpin negara G7 di Bayonne, Prancis disambut kericuhan oleh sejumlah demonstran anti G7. Polisi setempat menembakan gas air mata untuk membukarkan para demonstran.
Ribuan aktivis anti-globalisasi, separatis Basque, dan pengunjuk rasa berjalan dari Kota Prancis Hendaye ke Irun di Spanyol. Mereka melambaikan spanduk yang menyerukan aksi iklim, hak-hak gay, dan model ekonomi yang lebih adil.
"Para pemimpin kapitalis teratas ada di sini dan kami harus menunjukkan kepada mereka bahwa pertarungan berlanjut," kata seorang demonstran, Alain Missana (48), seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/8).
Berdasarkan laporan Reuters, sebuah helikopter milik polisi berputar ketika puluhan pengunjuk rasa mulai melemparkan batu, meneriakkan slogan-slogan, dan menyalahgunakan barisan polisi di pusat bersejarah Kota Basque.
Prancis mengerahkan lebih dari 13.000 polisi untuk memastikan para pengunjuk rasa tidak mendekati Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin lainnya. Empat polisi terluka ringan pada Jumat (23/8) ketika pengunjuk rasa menembakkan mortir buatan sendiri di dekat pertemuan anti-G7 di Hendaye. Polisi menangkap 17 orang karena menyembunyikan wajah mereka.
"Semua orang membenci polisi dan kapitalis," seru para demonstran itu.