_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Untuk menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0, kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang ketenagakerjaan perlu ditingkatkan. Sebab, akan ada perubahan karakter bisnis yang menuntut pekerja memiliki keterampilan baru.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen Binalattas) Kemnaker, Bambang Satrio Lelono.
Menurutnya, pemerintah harus memiliki strategi transformasi industri dan pemetaan profesi baru. Hasil pemetaan itu untuk mengidentifikasi keterampilan kerja yang dibutuhkan.
"Karena perubahan karakter industri, maka pekerjaan baru akan muncul, dan itu membutuhkan keterampilan baru. Pemerintah kita harus menyiapkan SDM untuk bisa memiliki skil pada pekerjaan baru itu," kata Bambang kepada Gatra, Sabtu (24/8).
Salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM adalah dengan pendidikan dan pelatihan vokasi. Menurut Bambang, pendidikan dan pelatihan vokasi harus menyesuaikan karakter industri di era 4.0.
"Kita harus mengubah reformasi pendidikan umum dan pendidikan vokasi. Sifat pelatihan vokasi juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan industri di era 4.0. Dengan begitu, tenaga kerja kita siap menghadapi tantangan saat ini," ujarnya.
Untuk itu, Kemnaker menggandeng banyak industri untuk meningkatkan pelatihan vokasi. Bambang menilai industri juga punya peran penting dalam menyiapkan tenaga kerja berketerampilan.
"Jadi mau tidak mau kita harus mengajak industri membangun SDM kita melalui pendidikan pelatihan vokasi. Kalau dipelajari, vokasi ujung paling depan itu adalah industri. Industri tahu semuanya kebutuhan standardnya seperti apa," jelasnya.
