Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan bahwa penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia, tidaklah cukup untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena, sentimen negatif eksternal masih cukup menghantui perekonomian global, termasuk Indonesia.
"Jadi, bukan penurunan suku bunga yang sangat kita (Indonesia) butuhkan. Melainkan, operasi moneter yang ekspansif,” ujarnya saat dihubungi oleh Gatra.com, Sabtu (24/8).
Operasi moneter, yang dimaksud ialah dengan lebih banyak menstimulus perekonomian melalui operasi jual beli surat berharga.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa nilai resiko ringan juga sangat diperlukan. Guna, memberikan stimulus dan memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Meski begitu, penurunan suku bunga oleh BI, bukanlah sesuatu yang salah. “Penurunan suku bunga acuan sudah benar. Namun, itu tidak jadi jaminan likuiditas lebih longgar,” tutupnya.
Untuk informasi, BI baru saja menurukan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,50% pada Kamis (22/8). Sebelumnya, BI juga sudah menurukan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,75%.