Jakarta, Gatra.com - Rumah makan padang di Kota Jakarta memang tak terhitung jumlahnya. Bila rindu menyantap rendang atau gulai cincang, pembeli tak terlalu kesulitan mencari lokasinya.
Namun berbeda soal jika menyangkut rasa. Tidak semua rumah makan yang dijumpai memiliki cita rasa asli, sebagaimana diracik dari tanah Minang. Hal itu yang menyebabkan Intan (29) seorang karyawan swasta memilih untuk datang ke acara Festival Budaya Luhak Nan Tigo 2019, di Universitas Al-Azhar, Jakarta Selatan.
"Masakan Padang dimana-mana ada, tapi saya kesini untuk melepas rindu dengan rasa masakan Padang asli," ujar Intan saat ditemui membeli nasi kapau di salah satu stan festival.
Hal senada juga diungkapkan, Angga (35). Pria yang sehari-hari berjualan di pusat perbelanjaan Tanah Abang ini mengaku, datang ke acara ini untuk mencari makanan yang jarang dia jumpai di Jakarta.
"Tadi saya iseng kesini, ini kebetulan lihat pensi (kerang), saya sudah lama nggak makan ini," ujarnya.
Ketua pelaksana festival, Dermawan Ismail mengatakan bahwa pihaknya memang mengupayakan agar rasa asli Minangkabau dapat disuguhkan dalam acara ini.
"Tenant-tenant yang ikut dengan kami rasanya tidak jauh beda dengan rasa orang minang asli yang ada di Sumatera barat," ujar Dermawan yang sehari-hari bekerja sebagai penyiar radio.
Dari pantauan Gatra.com puluhan stan makanan berjejer disepanjang lapangan Universitas Al-Azhar. Terlihat beragam makanan disuguhkan dari mulai makanan berat seperti Nasi kapau, Lontong Padang, Sate Danguang-danguan, Bubur Kampiun dan Lamang Tapai.
Tak hanya itu juga tersedia sejumlah cemilan yang jarang ditemui di Jakarta, seperti Sala Lauak, Kue Bika, Cendol Durian, Pensi dan lain sebagainya.