Home Gaya Hidup Palembang Dikepung Kabut Asap

Palembang Dikepung Kabut Asap

 

Palembang, Gatra.com – Kabut asap menyelimuti kota Palembang beberapa waktu terakhir berpengaruh pada jarak pandang berkendaraan. Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan agar masyarakat lebih berhati-hati terutama menggunakan transportasi darat dan sungai di Sumatera Selatan (Sumsel).

Kasi Data dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Bambang Beny mengatakan masyarakat harus waspada dengan kabut asap di Sumsel. Seiring dengan perkembangan titik panas (hotspot) di beberapa kawasan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel, mengakibatkan indikasi kekeruhan udara di Sumsel bertambah yang ditandai dengan penurunan jarak pandang yang dikhawatirkan menganggu aktifitas warga. “Pagi tadi, 24 Agustus tercatat oleh stasiun meteorlogi SMB II Palembang, jarak pandang hanya 700 meter dengan kelembapan 97%. Hal ini karena fenomena kabut asap (smog),” katanya, Sabtu (24/8).

Adapun, smog ialah fenomena campuran dari asap (smoke) dan kabut (fog) atau halimun (mist). Indikasi kabut yang berpartikel basah dialah dengan kelembapan yang relatif tinggi dan cendrung menghilang setelah matahari terbit dan bantuan angin. “Sedangkan smoke (asap) yang berpartikel kering cendrung pedih di mata dan sulit hilang menjelang siang dan akan kembali menebal pada sore hari,” terangnya.

Kabut asap (smog) yang terjadi pada pagi hari, kata Bambang, tidak menganggu penerbangan namun akan berpengaruh pada aktifitas transportasi masyarakat terutama di Sungai. “Kondisi ini akan berpotensi langsung selama musim kemarau, seiring aktivitas kebakaran hutan dan lahan. BMKG menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati berkendaraan, karena penurunan jarak pandang. Sedangkan untuk penerbangan, sebaiknya menghindari pada pukul 04.00-07.00 wib,” ungkapnya.

Saat ini, BMKG menyatakan badai tropis Bailu yang terjadi di Laut Cina selatan mengakibatkan uap air yang sangat sedikit guna pertumbuhan awal terutama di wilayah Sumsel. Seiring dengan melemahnya badai tersebut, maka pada beberapa hari kedepan, potensi hujan di Sumsel hanya akan memiliki probabilitas 20%.

Sapardi, warga Palembang mengeluhkan kabut asap pagi tadi. Menurutnya, kabut asap yang terjadi di Palembang sudah menanggu kesehatan pernapasan, karena itu pemerintah hendaknya lebih cepat menanggulangi kabut asap sebagai akibat dari kebakaran hutan dan lahan. “Semoga udara bisa lebih sehat, jika kebakaran itu bisa segera dipadamkan,” pungkasnya.

 

 

219