Jakarta, Gatra.com - Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam menyebut rencana pemindahan ibu kota tidak akan mengubah Jakarta sebagai pusat bisnis. Namun yang paling penting, status Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta tetap perlu diubah.
"Mungkin Kemendagri perlu mengubah DKI itu. Jadi bukan khusus ibukota lagi," katanya dalam diskusi soal Gundah Ibu Kota Dipindah di D'consulate Resto & Lounge, Jakarta, Sabtu (24/8).
Asvi menambahkan, meskipun Ibu Kota dipindah namun Jakarta akan terus diingat sebagai kota bersejarah dan kota perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
"Karena itu Jakarta akan terus diingat sebagai kota proklamasi," tambahnya.
Pemindahan ibu kota menurut Asvi sudah sangat diperlukan karena berbagai faktor pendorong itu sudah ada sekarang.
"Kemacetan kita bisa bayangkan 40 tahun lagi. Banjir, tenggelamnya Jakarta Utara, belum lagi kemacetan dan lain-lain," lanjutnya.
Dengan dipindahkan ibu kota diharapkan akan mendorong pembangunan ekonomi ke arah timur.
"Harapannya diletakan di tengah-tengah akan mendorong pembangunan ekonomi dan pembangunan ekonomi yang menoleh ke timur," katanya.