Jakarta, Gatra.com - Ekonom Senior, Emil Salim berpendapat kondisi perekonomian dunia terkini sangat dipengaruhi oleh cara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam menjalankan pemerintahannya.
"Sekarang saya tangkap perilaku Donald Trump ke depan pada 2020 akan ada pemilihan presiden lagi. Apa sikap Trump? Artinya lebih gila lagi bertempur dengan RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," terangnya usai diskusi publik di ITS Tower, Jakarta, Jumat (23/8).
Emil berpendapat kebijakan "American First" yang dibawa Trump membuat kondisi ekonomi global menjadi labil.
"Kita menghadapi situasi perang dagang antara RRT dan AS. Akibatnya ekspor kita terganggu," jelas Mantan Menteri Pembangunan dan Lingkungan Hidup tersebut.
Sambungnya, hal ini menyebabkan Indonesia akan sulit memenuhi target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada akhir tahun ini.
"Bukan salahnya Mulyani (Menteri Keuangan) tapi kondisj global demikian. Kita enggak menghadapinya dari punggung. Kita menghadapi angin kencang di muka kita," ungkapnya.
Kemudian, ia mengaku pesimis terhadap perekonomian global selama Trump berkuasa dan bersikukuh terhadap kebijakan perang dagangnya.
"Iya lebih menunjukkan kegagahannya, sehingga Amerika sentris mengorbankan global economy (ekonomi global)," keluhnya. Emil merasa heran kebijakan Trump membuat ekonomi AS tetap tumbuh.
Oleh karena itu, Emil berharap Presiden Joko Widodo kembali mengkaji rencana pemindahan ibu kota di tengah ketidakpastian perekonomian global.
"Kita hadapi bonus demografi. Kita perlu uang. Kalau uang tak dipakai untuk membangun sumber daya manusia, kita kehilangan kesempatan," tuturnya.