Home Ekonomi Jokowinomics: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan, Investasi dan Ekspor Jadi Solusi

Jokowinomics: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan, Investasi dan Ekspor Jadi Solusi

Jakarta, Gatra.com - Penopang utama ekonomi Indonesia adalah konsumsi. Setiap tahun, rata-rata kontribusi konsumsi dalam pertumbuhan ekonomi sebesar 5% hingga 6%.
 
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional, Arif Budimanta, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan dapat meningkat lebih dari 6% apabila terus mengandalkan konsumsi. Bahkan, apabila mengandalkan goverment expenditure kenaikan maksimal pertumbuhan ekonomi hanya pada angka 10% dengan kontribusi PDB yang sangat kecil.
 
"Kemudian yang harus kita kembangkan ke depan itu datang dari investasi dan net expor dikurangi dengan impor. Maka, Presiden mengatakan bahwa kita harus genjot investasi dan ekspor,"  kata Arif di Gedung Gatra, Jakarta, Jumat (23/8).
 
Oleh karenanya,  kata Arif, investasi harus diarahkan pada tiga hal. Pertama, investasi  yang menghasilkan devisa. Kedua, harus melibatkan usaha kecil menengah (UKM). Ketiga, investasi harus menciptakan lapangan pekerjaan.
 
"Kalau tiga ini kita pegang dalam aktivitas investasi,  kemudian pertama yang kita lihat menghasilkan devisa itu kan bisa ada dua. Dia menghasilkan devisa dalam konteks ekspor ataupun dia menghemat devisa dalam pengembangan subtitusi impor," ujarnya.
 
Untuk itu,  menurut Arif, terdapat empat klaster industri yang harus difokuskan yakni, industri agro, maritim, kreatif, dan digital. "Industri agro dalam arti luas termasuk kehutanan dan lain sebagainya. Ini sudah pasti memanfaatkan sumber daya lokal kita, orang-orang kita juga pada mampu, kemudian orientasinya juga ekspor, hilirisasinya juga masih rendah."  
 
Sama halnya dalam industri maritim, kata Arif, SDM Indonesia telah mampu menguasai bidang ini. Bahkan, ia menyebutkan, industri kreatif paling mudah dikembangkan lewat UKM.
 
Menurutnya, dalam empat klaster industri ini, industri digital menjadi yang paling lemah. Hal ini  lantaran seluruh komponen industri digital sebagian besarnya masih diimpor dari negara lain.
 
 
793