Palembang, Gatra.com – Bank Indonesia memutuskan menurunkan suku bunga acuan pada triwulan III, Agustus tahun ini. Harapnnya, perbankan juga bisa memanfaatkannya sebagai peluang peningkatkan kualitas penyaluran kredit di Sumatera Selatan (Sumsel).
Dalam keterangan persnya, Kepala BI Perwakilan Sumsel, Yunita Resmi Sari mengatakan fungsi intermediasi tetap berlanjut meskipun pertumbuhan kredit sedikit melambat dari 11,1% (yoy) pada Mei 2019 menjadi 9,9% (yoy) pada Juni 2019. Pertumbuhan kredit di Sumatera Selatan (Sumsel), yang menurun dari 5,91% (yoy) pada Mei menjadi 4,74% (yoy) pada Juni lalu.
“Penurunan suku bunga yang diputuskan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21 Agustus lalu, diharapkan menjadi peluang bagi perbankan guna meningkatkan pertumbuhan dan kualitas kredit di Sumsel,” ujarnya, Jumat (23/8).
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juni 2019 sebesar 7,4% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2019 sebesar 6,7% (yoy). Sejalan dengan nasional, pertumbuhan DPK Sumsel juga tumbuh lebih tinggi dari 8.34% (yoy) pada Mei 2019 menjadi 11,65% (yoy) pada Juni 2019. “BI berharap perbankan memanfaatkan kondisii ini,” ungkapnya.
Penurunan suku bunga acuan yang dilakukan BI diantaranya, menurunkan BI 7-day reverse repo rate (BI7DRR) menjadi 5,5%, suku bunga deposit facility menjadi 4,75% dan suku bungan lending facility sebesar 6,25%. Harapanya, kestabilan sistem keuangan tetap terjaga yang disertai dengan resiko kredit yang terkendali dan fungsi intermediasi yang berlanjut.
Perkembangan ini tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Juni 2019 yang tetap tinggi yakni 22,5%, dan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,5% (gross) atau 1,2% (net). “Kondisi ekonomi Sumsel diharapkan lebih baik dari ekonomi nasional secara rata-rata,” ucapnya.
Pertumbuhan ekonomi triwulan II sebesar 5,05% (yoy) sedikit lebih rendah dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,07% (yoy), terutama pengaruh pertumbuhan ekspor yang masih dimanis. Untuk Sumsel, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada triwulan II tahun ini, pertumbuhan ekonomi Sumsel di triwulan II, tumbuh lebih tinggi sebesar 5,80% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencpai 5,69% (yoy).