Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengganti instalasi Bambu Getah Getih dengan Batu Gabion. Instalasi baru itu disebut-sebut memiliki simbol sebagai penyelaras lingkungan.
"Kita mengambil gabion adalah sebagai batu karang, gabion itu kan batu untuk penyerapan air. Nah kenapa kita bikin tiga pilar di situ? Karena kita punya konsep ada unsur tanah, air, dan udara sebagai penyelarasan lingkungan," kata Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Suzi Marsitawati saat dihubungi, Jumat (23/8).
Menurut Suzi, instalasi itu sengaja dibuat hanya sebagai ornamen kota saja. Tiga pilar Batu Gabion yang ditaruh di kawasan Bundaran HI Itu bukan hasil dari karya seni.
"Kita ambil dari konsep natural kan, konsep untuk penyerapan air di sungai. Jadi kita membawa natural itu ke kota. Dan itulah hasil kreativitas kami di Dinas Kehutanan, jadi tidak ada unsur seni," tuturnya.
Suzi mengatakan, pihaknya sangat terbuka dengan kritik dan saran dari masyarakat yang melihat instalasi Batu Gabion. Menurutnya, masukan dari masyarakat dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi.
"Mungkin ada bentuk-bentuk lain dari masyarakat, nanti bisa kita kolaborasikan. Tidak menutup kemungkinan hal-hal seperti itu, karena kita baru memulai," ucapnya.
Untuk diketahui, pemasangan instalasi gabion membutuhkan biaya Rp150 juta. Adapun, dana yang dikeluarkan Pemprov berasal dari APBD DKI Jakarta.
Suzi mengatakan, instalasi gabion dipastikan mampu bertahan lama. Namun, instalasi itu hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif sehingga dapat kapan saja digantikan dengan instalasi lainnya.
"Tiap ornamen kota itu berganti-ganti, dinamis sifatnya. Tergantung Dinas Kehutanan mau ganti atau enggak. Misalkan ada yang lebih bagus, lebih menarik, bisa diganti supaya warga enggak bosan kan," katanya.